Bulan cahaya meredup
Angkasa tinggi kian runtuh
Kala awan berarak gelap
Tutupi harum ditubuh
Rupa kupu-kupu terbang
Awan kian jatuhkan air
Sayap patah tak naik
Kepusara tugu terakhir
Sesal ujung tak sesal
Sesal hati rugi kidung
puisi - puisi rara sintia lubis
puisi- puisi ini merupakan karya yang sudah rara buat semenjak smp sampai saat ini masih berlanjut.... :)
Sabtu, 27 Februari 2016
Sayang
Sayang
Hempaskan aku diperaduan
Lebam luka bertambah perih
Akankah hati berduri landak
Panas tubuhku meriang
Sayang
Menunggu arang menjadi abu
Akankah hitam air disungai
Keruh mengapung seiring zaman
Meresap hati yang paling dalam
16/08/2015
Hempaskan aku diperaduan
Lebam luka bertambah perih
Akankah hati berduri landak
Panas tubuhku meriang
Sayang
Menunggu arang menjadi abu
Akankah hitam air disungai
Keruh mengapung seiring zaman
Meresap hati yang paling dalam
16/08/2015
Rabu, 10 Februari 2016
salah paham
Angin membawa cerita
Berdua dalam pelukan suara riuh
Tak rasa lagi kini
Cinta kita begitu gila
Mengerti cintamu besar
Semua kau beri
Tapi salah arti
Entah ku tak mengerti
Kini riuhan bertambah sudah
Hujan jatuh bertambah
Hati ku perih tak hingga
Kau pun terluka
Berdua dalam pelukan suara riuh
Tak rasa lagi kini
Cinta kita begitu gila
Mengerti cintamu besar
Semua kau beri
Tapi salah arti
Entah ku tak mengerti
Kini riuhan bertambah sudah
Hujan jatuh bertambah
Hati ku perih tak hingga
Kau pun terluka
Lelah
Seandainya mata ingin terpejam basah
Senyum ku simpul indah
Hati ku terhujat lelah...
Lelah.. dan sangat lelah...
Ku bawa berlari menjauhi dunia
Menghilang untuk selamanya
Meninggalkan kenangan memory yang menggila
Wahai bara!
Senyum ku simpul indah
Hati ku terhujat lelah...
Lelah.. dan sangat lelah...
Ku bawa berlari menjauhi dunia
Menghilang untuk selamanya
Meninggalkan kenangan memory yang menggila
Wahai bara!
Senin, 07 Desember 2015
Ibu
Ibu...
Maafkan keresahanku
Tertulis tampak gelisah
Hingga jatuh hujan itu
Ibu kadang ku bimbang
Keluh kesahmu
Tak terbilang
Buatku risau
Ibu..
Bukan ku menghindar
Haluanku menjauh
Bukan membenci
Ibu..
Takut ku kini
Ku tak mampu merangkulmu
Seribu luka yang kau tanggung
Kini duri di kakiku
Ibu...
Siapa yang kini kan sandari
Kepingan hatiku tegar
Rapuh saat matamu mendung
Sakit hati ku pilu
Ibu...
Maafkan aku tak bisa sembuhkan lara
Sembunyikan sakitku
Karena kurapuh
Jauh dari mu...
Ibu...
Maafkan keresahanku
Tertulis tampak gelisah
Hingga jatuh hujan itu
Ibu kadang ku bimbang
Keluh kesahmu
Tak terbilang
Buatku risau
Ibu..
Bukan ku menghindar
Haluanku menjauh
Bukan membenci
Ibu..
Takut ku kini
Ku tak mampu merangkulmu
Seribu luka yang kau tanggung
Kini duri di kakiku
Ibu...
Siapa yang kini kan sandari
Kepingan hatiku tegar
Rapuh saat matamu mendung
Sakit hati ku pilu
Ibu...
Maafkan aku tak bisa sembuhkan lara
Sembunyikan sakitku
Karena kurapuh
Jauh dari mu...
Langganan:
Postingan (Atom)