Mungkin mentari tak secerah dahuli
Mungkin awan tak mampu tutupi
Mungkin laut tak berasa
Mungkin bulan tak terang
Apalah dayaku
Apalah mampuku
Melawan takdir
Tak sanggup
Menambah luka layuku
Merongrong bathin terluka
Merintih cambuk asmara
Duka dan lara berjaya
Lau kian berada
Pantang jua beratas
Rimbunan cahayanya
Beri sedikit asa jiwa
puisi- puisi ini merupakan karya yang sudah rara buat semenjak smp sampai saat ini masih berlanjut.... :)
Jumat, 26 Juli 2013
Cinta 3
Cinta itu indah
Rasa hati bahagia
Penuh pelangi
Dengan warna- warni
Rasa cinta bisa untuk
Banyak orang
Rasa cintabisa datang
Kapan saja
Tapi cinta tak bisa di paksa
Cinta itu rumit
Jika kau tak ungkapkan
Membuatmu merasa takut di tolak
Tapi jangan takut untuk mengungkapkannya
Karena jika tidak kau tak akan pernah tahu
Bagaimana perasaannya padamu
Dengan mengungkapkan kau akan tahu rasa cinta itu
Tak perlu di sembunyikan
Berjuanglah para pecinta
Rasa hati bahagia
Penuh pelangi
Dengan warna- warni
Rasa cinta bisa untuk
Banyak orang
Rasa cintabisa datang
Kapan saja
Tapi cinta tak bisa di paksa
Cinta itu rumit
Jika kau tak ungkapkan
Membuatmu merasa takut di tolak
Tapi jangan takut untuk mengungkapkannya
Karena jika tidak kau tak akan pernah tahu
Bagaimana perasaannya padamu
Dengan mengungkapkan kau akan tahu rasa cinta itu
Tak perlu di sembunyikan
Berjuanglah para pecinta
Tangis Bertandu
Perih
Hatiku layak neraka
Bertabur serpihan
Batu larva
Mataku bercucuran darah dan nanah
Tak sanggup membendung asa
Laparkan cerita nirwana
Cukup dengan satu kuasa
Mungkin nyawaku entah merana
Telan kepahitan empedu
Curahkan seluruh balutan resah
Tapi jalanku meluruh
Tak sanggup jalani kaca bertandu
Hatiku layak neraka
Bertabur serpihan
Batu larva
Mataku bercucuran darah dan nanah
Tak sanggup membendung asa
Laparkan cerita nirwana
Cukup dengan satu kuasa
Mungkin nyawaku entah merana
Telan kepahitan empedu
Curahkan seluruh balutan resah
Tapi jalanku meluruh
Tak sanggup jalani kaca bertandu
Pandangan Malam
Lewat tangisan siang
Ku lihat bertebaran
Pencerah hijau
Menari terkena siraman ilahi
Titik air kecil kini
Digantikan semburat cahaya
Menjadi biasan- biasan
Membentuk pelangi
Sekilas kemudian pelangi
Bercampur dengan cahaya
Jingga dari sudut mata
Indah seperti cahaya lampu
Semakin lama semburat itu
Hilang dan menjadi temaram
Dan muncullah bulan
Seperti wajah bidadari
Cahayanya menerangi malam
Yang makin temaram
Ku lihat bertebaran
Pencerah hijau
Menari terkena siraman ilahi
Titik air kecil kini
Digantikan semburat cahaya
Menjadi biasan- biasan
Membentuk pelangi
Sekilas kemudian pelangi
Bercampur dengan cahaya
Jingga dari sudut mata
Indah seperti cahaya lampu
Semakin lama semburat itu
Hilang dan menjadi temaram
Dan muncullah bulan
Seperti wajah bidadari
Cahayanya menerangi malam
Yang makin temaram
Bersinarlah Sahabat
Sahabat..
Jika mata tak bisa menatap lagi
Jika mulut tak bisa berkata lagi
Bila jantungmu tak berdetak
Mungkin kau akan menutupmata selamanya
Mungkin ku pun akan menangisimu
Kata- kata itu tak sempat terucapkan
Karena mimpi itu belum sempat tergapai
Sahabat, sebelum waktu itu tiba
Senyumlah dan gapai mimpi itu
Bangkit dan raih bintang mu
Ku akan iringimu bersama melangkah pasti
Sahabat,tantanglah matahari
Jangan pernah berbalik arah
Yakin sahabat kau mampu
Taklukkan cahayanya
If you dream it
You can get it my bestfriend
If you want it
You must get it
Make it true
Make it fact
Saat terakhir kita sahabat
Ucapkan pisah dan lambaikan tanganmu
Langkahkan kakimu sejauh mungkin
Kau takkan kulupakan
Bersinarlah sahabat
Jika mata tak bisa menatap lagi
Jika mulut tak bisa berkata lagi
Bila jantungmu tak berdetak
Mungkin kau akan menutupmata selamanya
Mungkin ku pun akan menangisimu
Kata- kata itu tak sempat terucapkan
Karena mimpi itu belum sempat tergapai
Sahabat, sebelum waktu itu tiba
Senyumlah dan gapai mimpi itu
Bangkit dan raih bintang mu
Ku akan iringimu bersama melangkah pasti
Sahabat,tantanglah matahari
Jangan pernah berbalik arah
Yakin sahabat kau mampu
Taklukkan cahayanya
If you dream it
You can get it my bestfriend
If you want it
You must get it
Make it true
Make it fact
Saat terakhir kita sahabat
Ucapkan pisah dan lambaikan tanganmu
Langkahkan kakimu sejauh mungkin
Kau takkan kulupakan
Bersinarlah sahabat
Sayang
Sayang kau tau dirimu
Jiwa pelita
Sayang kaulah
Juri hidupku
Bualan kata cinta
Tidak pernah mengusikku
Lamunanku selalu
Berisi gambaranmu
Sketsa wajah
Ilhami pelita
Kaulah derita
Derita terindah untuk diriku
Ku jaga cinta
Ku jaga hati
Hanya untukmu
Hanya untuk aku dan kamu
Jiwa pelita
Sayang kaulah
Juri hidupku
Bualan kata cinta
Tidak pernah mengusikku
Lamunanku selalu
Berisi gambaranmu
Sketsa wajah
Ilhami pelita
Kaulah derita
Derita terindah untuk diriku
Ku jaga cinta
Ku jaga hati
Hanya untukmu
Hanya untuk aku dan kamu
Tak Mengenalimu
Jalan terang gemilang
Laut bukan ku pandang lagi
Siapa dirimu nirwana
Tampak tidak berhawa
Diam layak tak berjiwa
Lantas hidup bagai batu
Dangau terlalu
Lewati bulan
Menjatuhkan cahaya
Jua tak pahami gerakmu
Hilang sudah dari gerlipanmataku
Ku tetap tak mengenalimu
Laut bukan ku pandang lagi
Siapa dirimu nirwana
Tampak tidak berhawa
Diam layak tak berjiwa
Lantas hidup bagai batu
Dangau terlalu
Lewati bulan
Menjatuhkan cahaya
Jua tak pahami gerakmu
Hilang sudah dari gerlipanmataku
Ku tetap tak mengenalimu
Mas
Mas, kaulah semangatku
Yang membuatku
Bertahan sampai saat ini
Mas,kaulah tujuan hidupku
Yang akan menjadi pelabuhan terakhirku
Mas,kaulah impianku
Yang slalu kuimpikan dan
Ku dambakan dalam hidupku
Mas, kaulah pujaanku
Yang slalu ku impikan dalam tidurku
Mas, kaulah pangeranku
Yang memberikan seluruh kasih
Dan sayangmu untuk ku seorang
Yaitu kekasihmu
Mas,kau lah suamiku
Yang temaniku di dunia dan ku berharap
Ku di dekatku disaat terakhirku bersamamu
Mewarnai dunia
Yang membuatku
Bertahan sampai saat ini
Mas,kaulah tujuan hidupku
Yang akan menjadi pelabuhan terakhirku
Mas,kaulah impianku
Yang slalu kuimpikan dan
Ku dambakan dalam hidupku
Mas, kaulah pujaanku
Yang slalu ku impikan dalam tidurku
Mas, kaulah pangeranku
Yang memberikan seluruh kasih
Dan sayangmu untuk ku seorang
Yaitu kekasihmu
Mas,kau lah suamiku
Yang temaniku di dunia dan ku berharap
Ku di dekatku disaat terakhirku bersamamu
Mewarnai dunia
My Husband
You are the best man
From God
You are the right choice
In my liffe
You are the sun
In the day
You are the moon
In the night
Always give me the best
Always make me happy
Always make me great in your life
Accompany me to paradise
Hold me forever
Make me hot in the cold day
You close it if i don't
Perfect for you
You are best my husband
I love u
From God
You are the right choice
In my liffe
You are the sun
In the day
You are the moon
In the night
Always give me the best
Always make me happy
Always make me great in your life
Accompany me to paradise
Hold me forever
Make me hot in the cold day
You close it if i don't
Perfect for you
You are best my husband
I love u
Jujurlah sayang
Jika bulan tak seterang dulu
Jika bintang meredup
Mestinya kau akui sayang
Mestinya kau nyatakan sayang
Jika laut tak sebiru dulu
Jika awan tak seputih salju
Katakan padaku sayang
putuskan aku sayang
Untuk apa kujalani
Jika aku hanya membatu
Untuk apa ku jalani
Jika aku hanya mengharapmu
Rasanya perih sayang
Rasanya kelu sayang
Hatiku hancur sayang
Hatiku ini rapuh sayang
Maafkan aku sayang
Ku tak sanggup lagi
Ku ingin pergi sayang
Menjauhimu sayang
Jika bintang meredup
Mestinya kau akui sayang
Mestinya kau nyatakan sayang
Jika laut tak sebiru dulu
Jika awan tak seputih salju
Katakan padaku sayang
putuskan aku sayang
Untuk apa kujalani
Jika aku hanya membatu
Untuk apa ku jalani
Jika aku hanya mengharapmu
Rasanya perih sayang
Rasanya kelu sayang
Hatiku hancur sayang
Hatiku ini rapuh sayang
Maafkan aku sayang
Ku tak sanggup lagi
Ku ingin pergi sayang
Menjauhimu sayang
Bimbang ku
Sayang dengar hatiku
Diriku bimbang
Diriku resah
Diriku gelisah
Ada rasa yang lain kurasa
Ada cinta yang terbagi
Ada hati yang kuberi
Kepada dia yang baru hadir
Ku tak tahu bagaimana ini
Ku mencintaimu sayang
Tapi hatiku untuk dia
Kutak mengerti
Ku tak pahami
Ku tak tahu
Apa ini sayang?
Ku takut menyakitimu
Ku tak mau kau menangis
Kutak mau kau sedih
Ku tak mau kau hilang
Ku tak mau kau sakit
Diriku bimbang
Diriku resah
Diriku gelisah
Ada rasa yang lain kurasa
Ada cinta yang terbagi
Ada hati yang kuberi
Kepada dia yang baru hadir
Ku tak tahu bagaimana ini
Ku mencintaimu sayang
Tapi hatiku untuk dia
Kutak mengerti
Ku tak pahami
Ku tak tahu
Apa ini sayang?
Ku takut menyakitimu
Ku tak mau kau menangis
Kutak mau kau sedih
Ku tak mau kau hilang
Ku tak mau kau sakit
Sahabat Ips
Waktu dan rentangnya
Tak terasa telah silalui
Tiupan awan semakin kencang
Berlomba berlari menutupi lobang- lobang langit
Sahabat, geriak air semakin besar
Membentuk buih- buih bersinar
Kini saatnya tiba
Setelah lika likuitu kita lewati
Kini saatnya kita untuk pergi
Sahabat,bukan perpisahan abadi
Kita hanya mencari
Jati diri yang terpendam
Sudah saatnya kita tunjukkan
IPS, jalan yang kita pilih
Pada dan mulai mengukir cerita
IPS, mempertemukan kita
Dalam suka dan duka
Walau banyak problema
Kita tetap tegar tersenyum
Mereka memang tak pernah tahu
Rasa persahabatan kita teguh
Satu kalimat yang kita beri dan yakini
Sahabat,ips kita pasti akan menemukan sinarnya
Tak terasa telah silalui
Tiupan awan semakin kencang
Berlomba berlari menutupi lobang- lobang langit
Sahabat, geriak air semakin besar
Membentuk buih- buih bersinar
Kini saatnya tiba
Setelah lika likuitu kita lewati
Kini saatnya kita untuk pergi
Sahabat,bukan perpisahan abadi
Kita hanya mencari
Jati diri yang terpendam
Sudah saatnya kita tunjukkan
IPS, jalan yang kita pilih
Pada dan mulai mengukir cerita
IPS, mempertemukan kita
Dalam suka dan duka
Walau banyak problema
Kita tetap tegar tersenyum
Mereka memang tak pernah tahu
Rasa persahabatan kita teguh
Satu kalimat yang kita beri dan yakini
Sahabat,ips kita pasti akan menemukan sinarnya
Alam dalam Malam
Pekikan burung malam
Lolongan sang raja malam
Tangisan sang penunggu alam
Raungan sang perisai alam
Wahai mahligai cahaya
Sinari dengan sedikit cahyamu
Nyanyikan sedikit simponimu
Wahai kegelapan dang malam
Buahkan cinta
Menjadi tetesan embun
Hilang kan sedikit kehausan jiwa
Sang petualang rimba
Jadikan alammu
Sebagai surga
Biarkan dia memujimu
Dan penciptamu
Lolongan sang raja malam
Tangisan sang penunggu alam
Raungan sang perisai alam
Wahai mahligai cahaya
Sinari dengan sedikit cahyamu
Nyanyikan sedikit simponimu
Wahai kegelapan dang malam
Buahkan cinta
Menjadi tetesan embun
Hilang kan sedikit kehausan jiwa
Sang petualang rimba
Jadikan alammu
Sebagai surga
Biarkan dia memujimu
Dan penciptamu
Maafkan Aku
Buah kini telah membusuk
Daun kini telah berguguran
Pelangi kini telah menghilang
Cahaya bulan pun telah meredup
Kini kau tlah jauh
Meninggalkan sejuta cerita
Dengan membawa cinta
Kini kau tlah menutup mata disana
Dengan senyum yang masih tersisa
Maafkan aku sayang yang tak di sisimu
Maaf kan aku yang jauh darimu
Maafkan aku yang tak bisa bersama mu lagi
Karna tempat kita tlah berbeda
Mimpi indah lah disana sayang
Tersenyumlah walau tak dapat kulihat
Bahagialah walau tak bersamaku
Ku menyayangimu
Daun kini telah berguguran
Pelangi kini telah menghilang
Cahaya bulan pun telah meredup
Kini kau tlah jauh
Meninggalkan sejuta cerita
Dengan membawa cinta
Kini kau tlah menutup mata disana
Dengan senyum yang masih tersisa
Maafkan aku sayang yang tak di sisimu
Maaf kan aku yang jauh darimu
Maafkan aku yang tak bisa bersama mu lagi
Karna tempat kita tlah berbeda
Mimpi indah lah disana sayang
Tersenyumlah walau tak dapat kulihat
Bahagialah walau tak bersamaku
Ku menyayangimu
Keteguhan Ku
Entah kata apa lagi
Yang akan ku ucap
Entah tentang apa lagi
Yang akan kuceritakan
Ku ingin katakan pada dunia
Ku ingin umumkan diakhirat
Aku masih menantimu
Aku masih menunggumu
Ku dengar bisikan kupu- kupu
Katanya dirimu bersatu
Ku dengar bisikan burung- burung
Katanya dirimu inginkanku
Ku lihat riak air
Tak tampak jawabannya
Ku lihat matahari
Masih menyimpan ragu
Beri aku jawaban
Ku tunggu sampai nafasku tersedak
Beri aku kata pasti
Ku tunggu sampai ku mati
Sayang..
Dengarlah jeritan hulu
Lihatlah aku
Cinta untukmu
Yang akan ku ucap
Entah tentang apa lagi
Yang akan kuceritakan
Ku ingin katakan pada dunia
Ku ingin umumkan diakhirat
Aku masih menantimu
Aku masih menunggumu
Ku dengar bisikan kupu- kupu
Katanya dirimu bersatu
Ku dengar bisikan burung- burung
Katanya dirimu inginkanku
Ku lihat riak air
Tak tampak jawabannya
Ku lihat matahari
Masih menyimpan ragu
Beri aku jawaban
Ku tunggu sampai nafasku tersedak
Beri aku kata pasti
Ku tunggu sampai ku mati
Sayang..
Dengarlah jeritan hulu
Lihatlah aku
Cinta untukmu
Curahan Hatiku
Aku takut
Cintaku semakin membesar
Aku takut
Cintaku tak terbendung lagi
Ingin ku curahkan semua
Sejak saat kita bertemu untuk sekian kalinya
Tapi mulutku terbungkam
Mulutku tertutup rapat
Entah apa lagi
Yang kan kubuktikan padamu
Hati ini menangis di saat kau jauh
Hati ini tersenyum di saat kau di dekatku
Jiwa ini tak kan kukuh
Jiwa ini tak kan tegas
Jika kau menjauh
Jika kau terlalu sukar
Curahan hati ini
Biarlah ku tulis di atas kertas
Curahan ingin ini
Biarlah kutulis untukmu dihatiku
Cintaku semakin membesar
Aku takut
Cintaku tak terbendung lagi
Ingin ku curahkan semua
Sejak saat kita bertemu untuk sekian kalinya
Tapi mulutku terbungkam
Mulutku tertutup rapat
Entah apa lagi
Yang kan kubuktikan padamu
Hati ini menangis di saat kau jauh
Hati ini tersenyum di saat kau di dekatku
Jiwa ini tak kan kukuh
Jiwa ini tak kan tegas
Jika kau menjauh
Jika kau terlalu sukar
Curahan hati ini
Biarlah ku tulis di atas kertas
Curahan ingin ini
Biarlah kutulis untukmu dihatiku
Gadis yang Bingung
Siapa yang tak kelu
Mendengar kumbang berbisik geram
Siapa yang tak takut
Melihat kumbang membawa jerat
Gadis itu
Tetap terpaku
Gadis itu
Ingin tenang sebentar
Mengingat kumbang
Yang mematahkan harapan
Mengingat kumbang
Yang slalu menjauh
Oh gadis yang kesepian
Tidur lah kau di pelupuk mata
Diam lah kau di airnya
Tenang dan tenggelam di telan masa
Mendengar kumbang berbisik geram
Siapa yang tak takut
Melihat kumbang membawa jerat
Gadis itu
Tetap terpaku
Gadis itu
Ingin tenang sebentar
Mengingat kumbang
Yang mematahkan harapan
Mengingat kumbang
Yang slalu menjauh
Oh gadis yang kesepian
Tidur lah kau di pelupuk mata
Diam lah kau di airnya
Tenang dan tenggelam di telan masa
Only you
Always think
Always dream
But it's only you
But it's only you
your eyes
your lip
your heart
And your faith
Make me fly with you
To all place in my dream
You bring me to sky
You make a chance
I will always love you
I will always faithful for you
I will always your umbrella
I will always in your dream forever
Always dream
But it's only you
But it's only you
your eyes
your lip
your heart
And your faith
Make me fly with you
To all place in my dream
You bring me to sky
You make a chance
I will always love you
I will always faithful for you
I will always your umbrella
I will always in your dream forever
Iming- iming
Kau pengusik hati
Lagakan candu
Kau penemu seluk
Kau biarkan suara itu menjalari
Semakin mengakar
Kata- kata mu berkobar
Kau biar terkibar
Laraku tak kau padamkan, terbakar
Bisikan mu indah
Seperti mimpi
Tebarkan janji
Nyata atau tidakkah?
Waktu berlalu
Biarkan berjalan
Hilang mimpiku
Ku tlah di ujung jalan
Ku kini sadari
Dirimu hanya bayangan
Semu dan palsu diri
Kau layangkan seindah pandangan
Iming- iming
Kan terus kau berikan
Kepada wanita
Si pengharap cinta khayalan
Lagakan candu
Kau penemu seluk
Kau biarkan suara itu menjalari
Semakin mengakar
Kata- kata mu berkobar
Kau biar terkibar
Laraku tak kau padamkan, terbakar
Bisikan mu indah
Seperti mimpi
Tebarkan janji
Nyata atau tidakkah?
Waktu berlalu
Biarkan berjalan
Hilang mimpiku
Ku tlah di ujung jalan
Ku kini sadari
Dirimu hanya bayangan
Semu dan palsu diri
Kau layangkan seindah pandangan
Iming- iming
Kan terus kau berikan
Kepada wanita
Si pengharap cinta khayalan
Gadis Perindu
Pulauan hujan
Dari kelopak bungaku
Tak sanggup untuk menahan
Sembilu hati teriris
Peluh merambah
Membasahi hati
Tapi tetap panas
Tak terbias air itu
Kala menghempas
Sempit nadiku
Oksigenku kandas
Hilang ceriaku
Kau dimana?
Sembilu ini tak tertahankan
Ku semakin rindu
Dengan dengung suaramu
Kau tlah jauh
Tembus alam rayaku
Menuju cahaya terang
Tingalkan semua harapku
Si gadis perindu
Dari kelopak bungaku
Tak sanggup untuk menahan
Sembilu hati teriris
Peluh merambah
Membasahi hati
Tapi tetap panas
Tak terbias air itu
Kala menghempas
Sempit nadiku
Oksigenku kandas
Hilang ceriaku
Kau dimana?
Sembilu ini tak tertahankan
Ku semakin rindu
Dengan dengung suaramu
Kau tlah jauh
Tembus alam rayaku
Menuju cahaya terang
Tingalkan semua harapku
Si gadis perindu
Kumerindumu
Kini hampa bagiku
Semua seperti tak berguna
Kurasakan mentari hilang
Kurasakan pelangi memudar
Ntah dimana dirimu kini
Ntah dimana jasadmu melati
Kau seperti mentari
Kau seperti pelangi
Ku tak dapat melihat
Senyummu lagi
Ku tak dapat melihat
Air matamu lagi
Kini kau tlah pergi
Meninggalkan bunga- bunga yang
Dulu kau tanam
Kini kau tlah tiada
Meninggalkan sejuta kenangan
Ku merindumu
Sampai jasadku menyusul mu
Ku merindumu
Dibalik air mataku untuk kehilangan mu
Semua seperti tak berguna
Kurasakan mentari hilang
Kurasakan pelangi memudar
Ntah dimana dirimu kini
Ntah dimana jasadmu melati
Kau seperti mentari
Kau seperti pelangi
Ku tak dapat melihat
Senyummu lagi
Ku tak dapat melihat
Air matamu lagi
Kini kau tlah pergi
Meninggalkan bunga- bunga yang
Dulu kau tanam
Kini kau tlah tiada
Meninggalkan sejuta kenangan
Ku merindumu
Sampai jasadku menyusul mu
Ku merindumu
Dibalik air mataku untuk kehilangan mu
Ketakutanku
Ketakutanku
Akan tatapanmu
Kelemahanku
Akan bayangan dirimu
Kau pergi
Jalani hal baru
Baru bagimu
dan baru bagiku
Kau layangkan pandangan
Ke arah yang lalu
Kau pandang binarnya
Jalani fasi- fasi bulan
Kau tinggalkan aku
Kau tak acuhkanku
Itulah mimpi burukku
Untuk ketakutanku
Akan tatapanmu
Kelemahanku
Akan bayangan dirimu
Kau pergi
Jalani hal baru
Baru bagimu
dan baru bagiku
Kau layangkan pandangan
Ke arah yang lalu
Kau pandang binarnya
Jalani fasi- fasi bulan
Kau tinggalkan aku
Kau tak acuhkanku
Itulah mimpi burukku
Untuk ketakutanku
Kamis, 25 Juli 2013
Kau Sedang Dimana
Kulihat awan
Tak secerah dahulu
Ku lihat bulan
Tak seterang berhulu
Kau tlah tinggal dihati
Kau tlah jadi peniti
Mengikatku dengan mu
Seperti dua sejoli
Aku bertahan disini
Menunggu kau sambil berlari
Lemparan duri dihati
Tak jadi penghalang diri
Dimana kau tumpuan hati
Masihkah kau dibumi
Layangkan surat diri
Kumasih menunggu disini
Tak secerah dahulu
Ku lihat bulan
Tak seterang berhulu
Kau tlah tinggal dihati
Kau tlah jadi peniti
Mengikatku dengan mu
Seperti dua sejoli
Aku bertahan disini
Menunggu kau sambil berlari
Lemparan duri dihati
Tak jadi penghalang diri
Dimana kau tumpuan hati
Masihkah kau dibumi
Layangkan surat diri
Kumasih menunggu disini
Kau Memang Untukku
Kala surya tlah hadir
Ku takut bayang mu hilang
Kala bulan berganti
Ku takut kau pergi
Bintang kini sinariku
Tapi tak bisa terang
Tak seperti hadirmu
Tak seperti senyummu
Matahari tebarkan cahaya
Tapi tak dapat hangatkan ku
Tak seperti tawamu
Ta seperti ragamu
Kau sangat berarti
Tak kan pernah terganti
Seperti melodi
Yang menghiasi hari- hari
Begitulah kurasa dirimu
Walaupun baru ku kenali
Tapi kuyakini
Insyaallah kau memang untuk ku
Ku takut bayang mu hilang
Kala bulan berganti
Ku takut kau pergi
Bintang kini sinariku
Tapi tak bisa terang
Tak seperti hadirmu
Tak seperti senyummu
Matahari tebarkan cahaya
Tapi tak dapat hangatkan ku
Tak seperti tawamu
Ta seperti ragamu
Kau sangat berarti
Tak kan pernah terganti
Seperti melodi
Yang menghiasi hari- hari
Begitulah kurasa dirimu
Walaupun baru ku kenali
Tapi kuyakini
Insyaallah kau memang untuk ku
Setahun yang Lalu
Setahun yang lalu
Kita masih bersama
Setahun yang lalu
Kita bisa tertawa
Setahun yang lalu
Pelangi masih terlihat
Setahun yang lalu
Bahagia selalu dekat
Cinta..
Tahukah kamu
Setahun yang lalu dan sekarang
Ku masih menunggu
Kasih..
Tahukah kau
Rindu dan gelisah ini
Terlalu lama menunggu
Jangan ragukan aku
Cukup dengan puisi ini
Nyatakan padamu
Setahun yang lalu dan kini
Aku cinta kamu
Aku sayang kamu
Aku tak ingin jauh darimu
Aku slalu menunggu mu...
nb:someone in Danau toba 05 mei 2010
Kita masih bersama
Setahun yang lalu
Kita bisa tertawa
Setahun yang lalu
Pelangi masih terlihat
Setahun yang lalu
Bahagia selalu dekat
Cinta..
Tahukah kamu
Setahun yang lalu dan sekarang
Ku masih menunggu
Kasih..
Tahukah kau
Rindu dan gelisah ini
Terlalu lama menunggu
Jangan ragukan aku
Cukup dengan puisi ini
Nyatakan padamu
Setahun yang lalu dan kini
Aku cinta kamu
Aku sayang kamu
Aku tak ingin jauh darimu
Aku slalu menunggu mu...
nb:someone in Danau toba 05 mei 2010
Tak Bisa Memilih
Di kala malam
Dimusim yang kelam
Cinta yang kelut
Dan si penuhi kabut
Diantara banyak pilihan
Dideretan cendikiawan
Kumasih termenung
Dan ku pun bingung
Tak mungkin semua ku rengkuh
Tak mungkin semua ku rekuh
Tak sanggup memilih
Diantara banyak buih
Dimusim yang kelam
Cinta yang kelut
Dan si penuhi kabut
Diantara banyak pilihan
Dideretan cendikiawan
Kumasih termenung
Dan ku pun bingung
Tak mungkin semua ku rengkuh
Tak mungkin semua ku rekuh
Tak sanggup memilih
Diantara banyak buih
Kegalauan Hati
Ratapanku seakan nanar
Tak pernah tajam
Saat ini aku belajar
Untuk meredam
Jiwaku kosong
Tak berpenghuni
Hatiku hilang
Seperti dicuri
Apa sebenarnya inginku?
Apa sebenarnya masalahku?
Tak tau rasanya tiba- tiba sakit
Tak tau rasanya seperti tergigit
Mati rasa
Hilang jiwaku
Kosong mataku
Ku ingin ke angkasa
Tak pernah tajam
Saat ini aku belajar
Untuk meredam
Jiwaku kosong
Tak berpenghuni
Hatiku hilang
Seperti dicuri
Apa sebenarnya inginku?
Apa sebenarnya masalahku?
Tak tau rasanya tiba- tiba sakit
Tak tau rasanya seperti tergigit
Mati rasa
Hilang jiwaku
Kosong mataku
Ku ingin ke angkasa
Tidak Merindu lagi
Hutan gugur mulai bersemi
Awan mendung diganti mentari
Langit malam diganti pagi
Kecambahpun mulai berdiri
Aku teringat kamu
Yang jauh disana
Aku dulu merindumu
Tetap berharap untuknya
Tapi sekarang
Aku takkan pernah merindumu
Karna kau hanya
Bayang- bayang semu
Dulu menutup mataku
Juga mengunci hatiku
Untuk yang lain
Untuk yang mengharapku
Awan mendung diganti mentari
Langit malam diganti pagi
Kecambahpun mulai berdiri
Aku teringat kamu
Yang jauh disana
Aku dulu merindumu
Tetap berharap untuknya
Tapi sekarang
Aku takkan pernah merindumu
Karna kau hanya
Bayang- bayang semu
Dulu menutup mataku
Juga mengunci hatiku
Untuk yang lain
Untuk yang mengharapku
Tak Perlu Kata Cinta
Aku dan kamu
Dulu memang cinta
Aku dan kamu
Dulu bersama
Seiring waktu
Mentari berlalu
Langit berganti
Kita pun sendiri
Saatnya kini
Kau datang lagi
Dengan wajah baru
Yang hampir tak kukenali
Kita kembali bersama
Walau tanpa kata cinta
Memang tak perlu lagi
Tak perlu kata cinta
Cukup sudah
Ku ingin berteman
Hanya teman
Teman terbaik untukku
Ikatan sahabat
Dunia akhirat
Kuharap selamanya
Hingga akhir hayat
Dulu memang cinta
Aku dan kamu
Dulu bersama
Seiring waktu
Mentari berlalu
Langit berganti
Kita pun sendiri
Saatnya kini
Kau datang lagi
Dengan wajah baru
Yang hampir tak kukenali
Kita kembali bersama
Walau tanpa kata cinta
Memang tak perlu lagi
Tak perlu kata cinta
Cukup sudah
Ku ingin berteman
Hanya teman
Teman terbaik untukku
Ikatan sahabat
Dunia akhirat
Kuharap selamanya
Hingga akhir hayat
Jika aku mati
Jika aku mati
Ku tak ingin lembayung runtuh
Jika aku mati
Ku tak ingin mentari rubuh
Jika aku mati
Ku tak ingin satu orang pun menangis
Jika aku mati
Ku tak ingin satu orang pun sedih
Jika aku pergi
Ku tak ingin mutiara itu jatuh
Jika aku pergi
Ku tak ingin kilauan permata itu redup
Jika aku pergi
Kuingin semuanya tersenyum
Jika aku pergi
Ku ingin semua orang ikhlas
Relakanlah aku
Pergi,pergi dengan tenang
Relakanlah aku
Agar ku bahagia
Senyuman kalian
Kan iringi langkahku
Dengan damai, kesisi Nya
Ku ingin tersenyumlah
Ku tak ingin lembayung runtuh
Jika aku mati
Ku tak ingin mentari rubuh
Jika aku mati
Ku tak ingin satu orang pun menangis
Jika aku mati
Ku tak ingin satu orang pun sedih
Jika aku pergi
Ku tak ingin mutiara itu jatuh
Jika aku pergi
Ku tak ingin kilauan permata itu redup
Jika aku pergi
Kuingin semuanya tersenyum
Jika aku pergi
Ku ingin semua orang ikhlas
Relakanlah aku
Pergi,pergi dengan tenang
Relakanlah aku
Agar ku bahagia
Senyuman kalian
Kan iringi langkahku
Dengan damai, kesisi Nya
Ku ingin tersenyumlah
Penantian
Aku lelah
Di dalam penantian
Penantianku
Yang tanpa tujuan
Seikhlas hatiku
Kini telah beku
Segenap ragaku
Kini telah kaku
Bergelora jiwaku
Kini telah pupus
Harapanku
Kian terhapus
Kau tak lagi kuharap
Kian kubuang
Tak lagi kuharap
Biarkan hilang
Di dalam penantian
Penantianku
Yang tanpa tujuan
Seikhlas hatiku
Kini telah beku
Segenap ragaku
Kini telah kaku
Bergelora jiwaku
Kini telah pupus
Harapanku
Kian terhapus
Kau tak lagi kuharap
Kian kubuang
Tak lagi kuharap
Biarkan hilang
Ku Masih Ingat
Sahabat..
Ingatkah kau
Waktu kita jalan pertama
Dengan baju warna hitam
Kumasih ingat..
Kita duduk dijalan kenangan
Sahabat..
Kumasih mengingatnya
Waktu kita
Melihat kunang- kunang
Sambil memegang tanganmu
Dan merasakan detakan jantungmu
Kurasakan pukulan hebat
Di dalam jantungmu
Kumasih mengingatnya
Masihkah kau ingat itu?
Ingatkah kau
Waktu kita jalan pertama
Dengan baju warna hitam
Kumasih ingat..
Kita duduk dijalan kenangan
Sahabat..
Kumasih mengingatnya
Waktu kita
Melihat kunang- kunang
Sambil memegang tanganmu
Dan merasakan detakan jantungmu
Kurasakan pukulan hebat
Di dalam jantungmu
Kumasih mengingatnya
Masihkah kau ingat itu?
Mawar Ungu
Dia masih menunggu
Tegar berdiri
Melawan rayuan
Untuk sang pujaan
Dia tetap bertahan
Dihati impian
Yakinkan
Pasti kan datang
Dia tak sama
Perawan impian
Setiap pujangga
Pencari cinta
Mawar ungu
Tak pernah mau
Dibeli dengan harapan dan angan
Tapi hanya cinta setulus hati
Tegar berdiri
Melawan rayuan
Untuk sang pujaan
Dia tetap bertahan
Dihati impian
Yakinkan
Pasti kan datang
Dia tak sama
Perawan impian
Setiap pujangga
Pencari cinta
Mawar ungu
Tak pernah mau
Dibeli dengan harapan dan angan
Tapi hanya cinta setulus hati
Aku Masih Sayang
Aku..
Mencoba tetap berdiri
Direruntuhan hatiku
Karna kepergianmu
Aku..
Tak sanggup untuk
Tak menyapamu
Tak hiraukanmu
Aku..
Terus menunggu
Terus berharap
Ku akan tahu
Hatiku tak pernah berubah
Hatiku tak pernah berpaling
Sampai kapanpun
Ku masih sayang
Mencoba tetap berdiri
Direruntuhan hatiku
Karna kepergianmu
Aku..
Tak sanggup untuk
Tak menyapamu
Tak hiraukanmu
Aku..
Terus menunggu
Terus berharap
Ku akan tahu
Hatiku tak pernah berubah
Hatiku tak pernah berpaling
Sampai kapanpun
Ku masih sayang
Tanah Air
Bentangan Hijau
Harta Warisan
Lautan Biru
Pusaka Naungan
Pertiwi Abadi
Sang saka berkibar
Tandakan surya
Kau tlah merdeka
Tanah air ku Indonesia
Sungguh indah
Warisan nenek moyang
Yang kan terus di jaga
Jayakan Indonesia
Harta Warisan
Lautan Biru
Pusaka Naungan
Pertiwi Abadi
Sang saka berkibar
Tandakan surya
Kau tlah merdeka
Tanah air ku Indonesia
Sungguh indah
Warisan nenek moyang
Yang kan terus di jaga
Jayakan Indonesia
Dalam Mimpimu
Kubiarkan kau telelap
Disinggasanamu
Lalu kuciptakan syair
Simponi rindu
Agar kau tak sepi
Dalam mimpimu
Karna diriku
Hadir dengan simponi itu
Kau kulukiskan
Bagai raja hatiku
Dan ku gambarkan
Ratu untukmu yaitu aku
Belahan hati kita
Kurakit jadi satu
Menjadi paduan yang indah
Saat tlah bersatu
Tenanglah cintaku
Lelaplah dalam mimpimu
Esok saat kau terbangun
Salam cintaku slalu mengiringimu
Disinggasanamu
Lalu kuciptakan syair
Simponi rindu
Agar kau tak sepi
Dalam mimpimu
Karna diriku
Hadir dengan simponi itu
Kau kulukiskan
Bagai raja hatiku
Dan ku gambarkan
Ratu untukmu yaitu aku
Belahan hati kita
Kurakit jadi satu
Menjadi paduan yang indah
Saat tlah bersatu
Tenanglah cintaku
Lelaplah dalam mimpimu
Esok saat kau terbangun
Salam cintaku slalu mengiringimu
Sujudku
Disetiap desahan
Resahan dan keluhan
Hati yang kurasa
Ingin ku curahkan
Pada Mu dan Esa
Pada Mu sang Pencipta
Tuhan semata
Pencipta bumi tercinta
Saatnya ku curahkan
Segala keinginan
Juga impian
Resahan dan keluhan
Hati yang kurasa
Ingin ku curahkan
Pada Mu dan Esa
Pada Mu sang Pencipta
Tuhan semata
Pencipta bumi tercinta
Saatnya ku curahkan
Segala keinginan
Juga impian
Cinta yang Berharga
Lutan tenang harapan
Hijau tanah terbentang
Disirami anugerah
Ditaburi cahaya indah
Dinginkan hati
Sanubari kecilku
Layangkan pandangan
Lukiskan hatiku cinta
Bayangan kelap- kalip
Kunang- kunang cinta
Nantikan bintang
Jatuh di hatimu
Cinta berharga
Terlukis untuk satu wajah
Yaitu cinta yang terlalu
Yang hanya untuk mu
Hijau tanah terbentang
Disirami anugerah
Ditaburi cahaya indah
Dinginkan hati
Sanubari kecilku
Layangkan pandangan
Lukiskan hatiku cinta
Bayangan kelap- kalip
Kunang- kunang cinta
Nantikan bintang
Jatuh di hatimu
Cinta berharga
Terlukis untuk satu wajah
Yaitu cinta yang terlalu
Yang hanya untuk mu
Lihatlah Aku
Lekukan wajahmu
Tak pernah luput
Dari dua buah
Mata cekungku
Tak mau aku
Meminta dan mengemis
Berharap belas kasih
Dari kalian
Orang yang tak pernah
Merasakan derita
Dera dan susah
Hidup di bumi tercinta
Pandanglah aku
Lihatlah aku
Tak adakah iba
Dari mu pujangga?
Tak pernah luput
Dari dua buah
Mata cekungku
Tak mau aku
Meminta dan mengemis
Berharap belas kasih
Dari kalian
Orang yang tak pernah
Merasakan derita
Dera dan susah
Hidup di bumi tercinta
Pandanglah aku
Lihatlah aku
Tak adakah iba
Dari mu pujangga?
Rindu Jalan Kenangan
Ingatkah kau?
Jalan setapak
Berwarna merah manggis
Berpola segi enam?
Ingatkah kau
Jalan itu berliku- liku
Ke arah sungai kecil
Yang alirannya tenang?
Ya! pohon- pohon
Disekitarnya hijau
Tampak indah
Dengan pelita- pelita kecil
Kelap- kelip pelita itu
Menemani kita
Dalam pertemuan singkat
Tidur melihat bintang dan bulan
Teman..
Waktu itulah yang tak terlupa
Kita bahagia dengan ditemani
Cahaya kunang- kunang dan bintang jatuh
Kini jalan itu sesak
Dipenuhi bangunan- bangunan
Yang tak ada arti
Teman.. ku rindu jalan kenangan
Jalan setapak
Berwarna merah manggis
Berpola segi enam?
Ingatkah kau
Jalan itu berliku- liku
Ke arah sungai kecil
Yang alirannya tenang?
Ya! pohon- pohon
Disekitarnya hijau
Tampak indah
Dengan pelita- pelita kecil
Kelap- kelip pelita itu
Menemani kita
Dalam pertemuan singkat
Tidur melihat bintang dan bulan
Teman..
Waktu itulah yang tak terlupa
Kita bahagia dengan ditemani
Cahaya kunang- kunang dan bintang jatuh
Kini jalan itu sesak
Dipenuhi bangunan- bangunan
Yang tak ada arti
Teman.. ku rindu jalan kenangan
Gantung
Penantian panjang
Yang aku lakukan
Sedikitpun tak membuatku
Pupus..
Menunggumu
sampai saat ini
Dan nantipun
Akan kulakukan
Menjaga cinta
Dan hati ini
Tak pernah pudar
Dlalu dan slalu ku lakukan
Walau kau
Tak pasti
Mengikat cinta ini
Yang tlah kau curi
Meski hati ini
Menunggu hati yang tak nyata
Biarlah..
Untuk cinta yang suci
Gantung..
Ya walaupun gantung
Kan tutupi nyata ini
Dengan senyuman di pipi
Yang aku lakukan
Sedikitpun tak membuatku
Pupus..
Menunggumu
sampai saat ini
Dan nantipun
Akan kulakukan
Menjaga cinta
Dan hati ini
Tak pernah pudar
Dlalu dan slalu ku lakukan
Walau kau
Tak pasti
Mengikat cinta ini
Yang tlah kau curi
Meski hati ini
Menunggu hati yang tak nyata
Biarlah..
Untuk cinta yang suci
Gantung..
Ya walaupun gantung
Kan tutupi nyata ini
Dengan senyuman di pipi
Setiaku
Seperti menunggu cahaya
Begitulah aku
Menunggumu
Tanpa kau tahu
Menatapi langit malam
Begitu juga aku
Menatap mu
Tanpa berkedip
Mendengar lagu kesenangan
Begitu juga aku
Jantungmu
Tanpa bergeming
Tahukah kau?
Kau begitu berarti
Takkan pernah terganti
Walau raga tlah mati nanti
Tahukah kau
Ku selalu setia
Menjaga cinta dan hati
Untuk kau yang tercinta
Ku tunggu kehadiranmu
Menyambut gayung cintaku
Dan kan kubawa kau
Berlabuh di hatiku
Begitulah aku
Menunggumu
Tanpa kau tahu
Menatapi langit malam
Begitu juga aku
Menatap mu
Tanpa berkedip
Mendengar lagu kesenangan
Begitu juga aku
Jantungmu
Tanpa bergeming
Tahukah kau?
Kau begitu berarti
Takkan pernah terganti
Walau raga tlah mati nanti
Tahukah kau
Ku selalu setia
Menjaga cinta dan hati
Untuk kau yang tercinta
Ku tunggu kehadiranmu
Menyambut gayung cintaku
Dan kan kubawa kau
Berlabuh di hatiku
Impian ku
Mungkin nyawaku
Sudah di ujung
Mungkin nafasku
Tinggal di kerongkongan
Air mataku
Meluap tak tertahankan
Sedu sedan ku
Akhirnya tercurah habis
Bisikan sang surya
Mulai menghilang
Suara indahnya
Tak lagi terdengar
Rindu di sukmaku
Rasakan kalbuku
Wahai sang pelita
Hadirkanlah cinta
Dikau harapansahaya
Tentang mimpi membara
Bawakan cahaya
Untuk meredam angkara
Jembatan terukir
Tak lagi kupikir
Hanya satu harapan dan impian
Kau datang dengan simponi cinta
dan kerinduan
Sudah di ujung
Mungkin nafasku
Tinggal di kerongkongan
Air mataku
Meluap tak tertahankan
Sedu sedan ku
Akhirnya tercurah habis
Bisikan sang surya
Mulai menghilang
Suara indahnya
Tak lagi terdengar
Rindu di sukmaku
Rasakan kalbuku
Wahai sang pelita
Hadirkanlah cinta
Dikau harapansahaya
Tentang mimpi membara
Bawakan cahaya
Untuk meredam angkara
Jembatan terukir
Tak lagi kupikir
Hanya satu harapan dan impian
Kau datang dengan simponi cinta
dan kerinduan
Shut up
Mulut- mulut
Ribut menyebut
Suara sang anak
Dalam memberi anggapan
Wahai yang di atas
Kaya akan harta
Diambil dari
Warga warga
Tidakkah kau takut
Akan dosa- dosa
Harta siapa
Kau tak kenal
Anak- anak yang tak punya orang tua
Orang- orang renta pun kau renggut
Ya! harta mereka
Seonggok daging yang bernyawa
Kau melebarkan senyummu
Suaramu kau agung- agung kan
Kau pengaruhi hukum
Kau permainkan instansi
Apa maumu?
Shut up!
Sebaiknya kau diam tak bergerak
Sebelum kami bergerak
Ribut menyebut
Suara sang anak
Dalam memberi anggapan
Wahai yang di atas
Kaya akan harta
Diambil dari
Warga warga
Tidakkah kau takut
Akan dosa- dosa
Harta siapa
Kau tak kenal
Anak- anak yang tak punya orang tua
Orang- orang renta pun kau renggut
Ya! harta mereka
Seonggok daging yang bernyawa
Kau melebarkan senyummu
Suaramu kau agung- agung kan
Kau pengaruhi hukum
Kau permainkan instansi
Apa maumu?
Shut up!
Sebaiknya kau diam tak bergerak
Sebelum kami bergerak
Bidadari Durjana
Wajahmu kelam
Suram dan transparan
Tatapanmu
Beringas dan panas
Kau bidadari
Dari tanah api
Kau malaikat
Dari bumi terikat
Laksana busur
Matamu menajam
Tak lekang
Suara sang dayang
Piasanmu juang
Ragamu hilang
Waktu tak terbuang
Kau rasuki sang Hyang
Dengan luluhlantakan
Isi- isi dunia
Kau piaskan rasa
Untuk meleburnya
Bidadari durjana
Terkelam masa
Tak bisa bersuara
Hatinya membara
Suram dan transparan
Tatapanmu
Beringas dan panas
Kau bidadari
Dari tanah api
Kau malaikat
Dari bumi terikat
Laksana busur
Matamu menajam
Tak lekang
Suara sang dayang
Piasanmu juang
Ragamu hilang
Waktu tak terbuang
Kau rasuki sang Hyang
Dengan luluhlantakan
Isi- isi dunia
Kau piaskan rasa
Untuk meleburnya
Bidadari durjana
Terkelam masa
Tak bisa bersuara
Hatinya membara
Pemuda Bejat
Untuk kau pemuda
Berwajah kelam
Dari masa lalunya
Si gadis manis
Tahukah kau?
Hatinya terluka
Hatinya tercabik
Karenamu
Sang pembawa durjana
Pembawa petaka
Penghancur dan nista
Tanpa rasa iba
Setelah kau telusuri
Seluruh ruas- ruanya
Kau tinggalkan dia
Tanpa kau tahu dosa yang ditanggungnya
Kau biarkan dia
Seperti tak pernah kenal
Kau berlalu tak menoleh
Dan hanya menoreh luka
Kau bejat,beringas
Dan bermuka dua
Wahai pemuda
Petaka kan kau terima
Berwajah kelam
Dari masa lalunya
Si gadis manis
Tahukah kau?
Hatinya terluka
Hatinya tercabik
Karenamu
Sang pembawa durjana
Pembawa petaka
Penghancur dan nista
Tanpa rasa iba
Setelah kau telusuri
Seluruh ruas- ruanya
Kau tinggalkan dia
Tanpa kau tahu dosa yang ditanggungnya
Kau biarkan dia
Seperti tak pernah kenal
Kau berlalu tak menoleh
Dan hanya menoreh luka
Kau bejat,beringas
Dan bermuka dua
Wahai pemuda
Petaka kan kau terima
Kesepian
Di heningnya malam
Hanya suara jangkrik
Temani hati
Yang selalu sunyi
Dingin angin malam
Terasa begitu menusuk
Nyeri di kaki- kai
Kecil ku terasa
Sunyi tak bersuara
Hening tak ada geraknya
Seperti benda hilang
Dari peredarannya
Beginikah rasa
Kesepian hati seorang wanita
Cintanya begitu mendalam
Menunggu cinta suci
Harapannya pasti
Cintanya hanya satu
Suatu saat
Kan datang kebenarannya
Hanya suara jangkrik
Temani hati
Yang selalu sunyi
Dingin angin malam
Terasa begitu menusuk
Nyeri di kaki- kai
Kecil ku terasa
Sunyi tak bersuara
Hening tak ada geraknya
Seperti benda hilang
Dari peredarannya
Beginikah rasa
Kesepian hati seorang wanita
Cintanya begitu mendalam
Menunggu cinta suci
Harapannya pasti
Cintanya hanya satu
Suatu saat
Kan datang kebenarannya
Ibu
Halus suaramu
Lembutnya tangan mu
Putih hatimu
Indahnya wajahmu
Wajah yang tegar
Menghilangkan sukar
Membei cahaya
Pada sang saka
Walau tak sekuat
Kaum Adam
Dia berusaha
Tegar berdiri
Melawan angkara
Melawan air mata
Untuk melihat
Senyum sang pujangga
Suci hatimu
Putih kasihmu
Indah menggerai
Tampak untukku
Oh.. Ibu..
Layaknya penyembuh
Pemberi kekuatan
Untuk bertahan
Lembutnya tangan mu
Putih hatimu
Indahnya wajahmu
Wajah yang tegar
Menghilangkan sukar
Membei cahaya
Pada sang saka
Walau tak sekuat
Kaum Adam
Dia berusaha
Tegar berdiri
Melawan angkara
Melawan air mata
Untuk melihat
Senyum sang pujangga
Suci hatimu
Putih kasihmu
Indah menggerai
Tampak untukku
Oh.. Ibu..
Layaknya penyembuh
Pemberi kekuatan
Untuk bertahan
Percaya Padaku
Ku membuatku
Merasakan hancur
Ku membuatku
Merasakan sakit
Kala kau tak percaya
Kala kau tak mengerti
Semua yang kulakukan
Semua yang kuberikan
Keringatku,seperti hujan
Tanganku seakan membeku
Tak dapat merasa
Kehangatan cinta seperti cintamu yang dulu
Apa artinya aku
Mencintai tapi dibenci
Apa artinya aku
menyayangi tapi kau acuhkan
Aku ingin kau beri cinta
Karna cintamu bak kehangatan
Yang dapat menghilangkan beku ku
Yang dapat menghilangkan hujanku
Tolong percaya padaku
Merasakan hancur
Ku membuatku
Merasakan sakit
Kala kau tak percaya
Kala kau tak mengerti
Semua yang kulakukan
Semua yang kuberikan
Keringatku,seperti hujan
Tanganku seakan membeku
Tak dapat merasa
Kehangatan cinta seperti cintamu yang dulu
Apa artinya aku
Mencintai tapi dibenci
Apa artinya aku
menyayangi tapi kau acuhkan
Aku ingin kau beri cinta
Karna cintamu bak kehangatan
Yang dapat menghilangkan beku ku
Yang dapat menghilangkan hujanku
Tolong percaya padaku
Cinta
Cinta..
Diisyaratkan
Ibarat sungai
Yang mengaliri kemarau
Cinta..
Laksanakan
Embun..
Yang akan menyejukkan pagi
Cinta..
Seperti awan
Yang slalu datang
Menutupi teriknya panas matahari
Cinta,cinta,cinta
Tak akan habis
Walau raga tak dapat lagi
Menunjukkan cinta yang sebenarnya
Dan cintaku
Ingin seperti sungai
Ingin seperti awan
Ingin seperti embun
Membasahimu
Menyejukkanmu
Melindungimu
Untuk hati ku
Diisyaratkan
Ibarat sungai
Yang mengaliri kemarau
Cinta..
Laksanakan
Embun..
Yang akan menyejukkan pagi
Cinta..
Seperti awan
Yang slalu datang
Menutupi teriknya panas matahari
Cinta,cinta,cinta
Tak akan habis
Walau raga tak dapat lagi
Menunjukkan cinta yang sebenarnya
Dan cintaku
Ingin seperti sungai
Ingin seperti awan
Ingin seperti embun
Membasahimu
Menyejukkanmu
Melindungimu
Untuk hati ku
Bulan di Atas Mata
Saat tudung- tudung langit
Menjalari belahan- belahan
Menyanyikan kidung- kidung
Sambil berlari- lari kecil
Surya tak tampak
Jingga kian merunduk
Malu menampak
Cahaya indahnya
Sinar putih
Kian tampak
Dari tudung- tudung terkirai
Wajahnya bercahaya
Kini terlihat
Bulan diatas mata
Warnakan hiasan malam
Tunjukkan kedamaian
Menjalari belahan- belahan
Menyanyikan kidung- kidung
Sambil berlari- lari kecil
Surya tak tampak
Jingga kian merunduk
Malu menampak
Cahaya indahnya
Sinar putih
Kian tampak
Dari tudung- tudung terkirai
Wajahnya bercahaya
Kini terlihat
Bulan diatas mata
Warnakan hiasan malam
Tunjukkan kedamaian
Menunggu
Menunggumu
Gelisah terasa
Seperti tak pasti
Tapi ku butuh kamu
Mencintaimu
Begitu indah
Walaupun aku
Harus menantimu
Hingga penghujung waktuku
Ku harapkan semoga
Disaat terakhir nafasku
dan disaat terakhir ku menatapmu
Kau tlah menjadi milikku seutuhnya
Gelisah terasa
Seperti tak pasti
Tapi ku butuh kamu
Mencintaimu
Begitu indah
Walaupun aku
Harus menantimu
Hingga penghujung waktuku
Ku harapkan semoga
Disaat terakhir nafasku
dan disaat terakhir ku menatapmu
Kau tlah menjadi milikku seutuhnya
Cintaku2
Rindu..
Selalu teriring untuk mu
Cinta..
Selalu terucap untuk mu
Sayang..
Selalu ku beri untukmu
Apa lagi yang
Kau pinta?
Pasti kan
Kulakukan semampuku
Begitulah gambaran cintaku
untukmu
I luv u
Selalu teriring untuk mu
Cinta..
Selalu terucap untuk mu
Sayang..
Selalu ku beri untukmu
Apa lagi yang
Kau pinta?
Pasti kan
Kulakukan semampuku
Begitulah gambaran cintaku
untukmu
I luv u
Cinta dalam Pandangan Pertama
Cinta dalam Pandangan Pertama
Meimbuat hati bahagia dengan bunga- bunga cinta
Disaat mata saling memandang
Detak jantungku berpacu lebih kencang
Cinta dalam pandangan pertama
Membuat aku tergila-gila
Selalu teringat dia
Bayangannya datang di setiap detik waktuku
Cinta terkadang membuat hati nurani berbohong
Didepanmu aku terpaku,terdia
Andai kau tahu
Kadang aku berbohong pada hatiku
Aku cintaimu melebihi apa pun
Banyak yang lain ku hanya memilihmu
Walaupun terkadang hati tersakiti
Itu hilang disaat didekatmu dan memandangmu
Kekuatan cintaku
Akan bertahan sampai kapanpun
Hari demi hari kuhitung
Menunggu dirimu membalas cintaku
Meimbuat hati bahagia dengan bunga- bunga cinta
Disaat mata saling memandang
Detak jantungku berpacu lebih kencang
Cinta dalam pandangan pertama
Membuat aku tergila-gila
Selalu teringat dia
Bayangannya datang di setiap detik waktuku
Cinta terkadang membuat hati nurani berbohong
Didepanmu aku terpaku,terdia
Andai kau tahu
Kadang aku berbohong pada hatiku
Aku cintaimu melebihi apa pun
Banyak yang lain ku hanya memilihmu
Walaupun terkadang hati tersakiti
Itu hilang disaat didekatmu dan memandangmu
Kekuatan cintaku
Akan bertahan sampai kapanpun
Hari demi hari kuhitung
Menunggu dirimu membalas cintaku
Batu Hitam
Sebuah batu hitam terpampang pongah
Menyongsong matahari panas
Namun..
Ia tetap tegar
Hujan deras melimpah ruah
Petir halilintar menggelegar
Namun tegar
Rumput- rumput yang dulu layu
Bunga- bunga yang dulu lesu
Di balik keberadaannya
Mereka tumbuh mekar
Namun di balik itu
Tanpa ia sadari
Lumut- lumut yang ia lindungi
Menjalar menggerogotinya
Bapakku..
Terima kasih bapakku
Atas perjuanganmu
Dihati kecilku kau lah idolaku
nb: Untuk pak harto
tgl:31 jan 2008
Alm. Soeharto
Menyongsong matahari panas
Namun..
Ia tetap tegar
Hujan deras melimpah ruah
Petir halilintar menggelegar
Namun tegar
Rumput- rumput yang dulu layu
Bunga- bunga yang dulu lesu
Di balik keberadaannya
Mereka tumbuh mekar
Namun di balik itu
Tanpa ia sadari
Lumut- lumut yang ia lindungi
Menjalar menggerogotinya
Bapakku..
Terima kasih bapakku
Atas perjuanganmu
Dihati kecilku kau lah idolaku
nb: Untuk pak harto
tgl:31 jan 2008
Alm. Soeharto
Ceita dari Surga
Pernahkan kau lihat surga?
Seperti cahaya yang indah
Tak pernah terlihat sebelumnya
Yang kau temui hanya dalam mimpi
Sungainya
Terbuat dari cairan susu
Buah- buahnya
Tumbuh merunduk
Sehingga
Mudah tercapai
Lalu kau penuhi
Tubuhmu dengan hasil- hasil surga
Kau dapati
Wewangian yang enak
Yang penuhi ruangan mu
Juga penuhi tubuhmu
Kenyamanan abadi
Tenang dalam damai
Penuh senyuman
dan wajahmu pun berseri- seri
Seperti cahaya yang indah
Tak pernah terlihat sebelumnya
Yang kau temui hanya dalam mimpi
Sungainya
Terbuat dari cairan susu
Buah- buahnya
Tumbuh merunduk
Sehingga
Mudah tercapai
Lalu kau penuhi
Tubuhmu dengan hasil- hasil surga
Kau dapati
Wewangian yang enak
Yang penuhi ruangan mu
Juga penuhi tubuhmu
Kenyamanan abadi
Tenang dalam damai
Penuh senyuman
dan wajahmu pun berseri- seri
Dekapan Hangat
Lihat mataku
Coba kau tatap
Lihat senyumku
Coba kau pandang
Detakan jantungku
Coba kau dengar
Perasaan ini
Coba kau hayati
Kau tahu
Apa yang aku rasakan
Ingin mendekapmu
Lebih mendalam
Dekapan hangat
Yang sangat mesra
Dan menunjukkan
Betapa ku mencinta
Coba kau tatap
Lihat senyumku
Coba kau pandang
Detakan jantungku
Coba kau dengar
Perasaan ini
Coba kau hayati
Kau tahu
Apa yang aku rasakan
Ingin mendekapmu
Lebih mendalam
Dekapan hangat
Yang sangat mesra
Dan menunjukkan
Betapa ku mencinta
Ayah
Rumpunan doa
Ribuan udaha
Kau lakukan
Untuk mencari makan
Terik matahari
Yang membakar ari
Tak kau hiraukan lagi
Demi sesuap nasi
Harapanmu pasti
Untuk anak yang terkasihi
Berharap nanti
Akan terlewati
Saat ini kau bisa
Tersenyum puas
Melihat lengkungan manis
Di pipi wajahnya
Ribuan udaha
Kau lakukan
Untuk mencari makan
Terik matahari
Yang membakar ari
Tak kau hiraukan lagi
Demi sesuap nasi
Harapanmu pasti
Untuk anak yang terkasihi
Berharap nanti
Akan terlewati
Saat ini kau bisa
Tersenyum puas
Melihat lengkungan manis
Di pipi wajahnya
Jenuh
Aku jenuh
Dengan semua cinta
Yang telah rapuh
Dengan dirinya
Aku lelah
Dengna semua tingkahmu
Yang tak pernah mencintaiku
Aku hanya memberi
Tak pernah kau hargai
Kau hanya ingini
Yang tak mungkin ku beri
Angan- angan mu tinggi
Takkan pernah kuberi
Cintaku yang tlah pergi
Untuk mu kini
Dengan semua cinta
Yang telah rapuh
Dengan dirinya
Aku lelah
Dengna semua tingkahmu
Yang tak pernah mencintaiku
Aku hanya memberi
Tak pernah kau hargai
Kau hanya ingini
Yang tak mungkin ku beri
Angan- angan mu tinggi
Takkan pernah kuberi
Cintaku yang tlah pergi
Untuk mu kini
Teman dan Sahabat
Teman..
Hanya berbagi
Saat- saat bahagia
Saat- saat terindah
Yang hanya sesaat
Teman tak bisa
Untuk mengerti
Rasa sakit dan sedih
Di dalam hati
Tapi sahabat..
Saat bahagiamu
Dia tersenyum untukmu
Saat sedihmu
Dia menangis untukmu
Merasakan sakit
Merasakan kesedihan
Dihati kecilmu
Dan di relung hatimu
Hanya berbagi
Saat- saat bahagia
Saat- saat terindah
Yang hanya sesaat
Teman tak bisa
Untuk mengerti
Rasa sakit dan sedih
Di dalam hati
Tapi sahabat..
Saat bahagiamu
Dia tersenyum untukmu
Saat sedihmu
Dia menangis untukmu
Merasakan sakit
Merasakan kesedihan
Dihati kecilmu
Dan di relung hatimu
Guruku
Kilauan mutiara
Segenggam emas
Sejuta bintang
Takkan bisa membalas
Akan perhatianmu
Akan didikanmu
Akan jasamu
Akan kasih sayangmu
Kau hanya memberi
Tak ingin di beri
Kau hanya membagi
Tak ingin dibagi
Karena mu
Kami mengecap ilmu
Kami mengecap kebebasan dari kebodohan
Kami mengecap kesuksesan
Guruku
Mungkin syair ini
Bisa membuat mu tersenyum
Guruku.. Terima kasih ku
Segenggam emas
Sejuta bintang
Takkan bisa membalas
Akan perhatianmu
Akan didikanmu
Akan jasamu
Akan kasih sayangmu
Kau hanya memberi
Tak ingin di beri
Kau hanya membagi
Tak ingin dibagi
Karena mu
Kami mengecap ilmu
Kami mengecap kebebasan dari kebodohan
Kami mengecap kesuksesan
Guruku
Mungkin syair ini
Bisa membuat mu tersenyum
Guruku.. Terima kasih ku
Pahlawan
Terima kasih
Pahlawan
Kau lah pelita
Kau lah cahaya
Kau sang surya
Kau lah embun pagi
Kau hujan
Di saat kemarau
Kau pemberi kedamaian
Kau layak pujangga
Kau layak penyair
Yang tak pernah berharap imbalan
Terima kasih karena kau
Kami mengecap kemerdekaan
Kami mengecap kedamaian
Kami mengecap kebebasan
Trima kasihku untukmu selalu
Kau yang berada di surga sana
Pahlawan
Kau lah pelita
Kau lah cahaya
Kau sang surya
Kau lah embun pagi
Kau hujan
Di saat kemarau
Kau pemberi kedamaian
Kau layak pujangga
Kau layak penyair
Yang tak pernah berharap imbalan
Terima kasih karena kau
Kami mengecap kemerdekaan
Kami mengecap kedamaian
Kami mengecap kebebasan
Trima kasihku untukmu selalu
Kau yang berada di surga sana
Tangisan Alam
Tangisan alam
Akan bangkit
Saat tak ada lagi
Tebaran hijau
Tangisan alam
Akan terdengar
Saat tak ada lagi
Embun pagi terlihat
Kicauan burung
Seperti tangisan- tangisan
Bukan nyanyian
Yang merdu lagi
Apa salah kita
Coba renungkan
Coba kau ingat
Sudahkah?
Sudahkah kau sadari
Kau tak pernah menjaga
Hanya memakai
Tidak menjaganya
Akan bangkit
Saat tak ada lagi
Tebaran hijau
Tangisan alam
Akan terdengar
Saat tak ada lagi
Embun pagi terlihat
Kicauan burung
Seperti tangisan- tangisan
Bukan nyanyian
Yang merdu lagi
Apa salah kita
Coba renungkan
Coba kau ingat
Sudahkah?
Sudahkah kau sadari
Kau tak pernah menjaga
Hanya memakai
Tidak menjaganya
Cintaku
Cintaku
Tak kan bisa
Terungkap dengan sebuah kata
Cintaku
Tak akan bisa
Di bayar dengan apa- apa
Tapi cintaku
Dapat kau miliki
Dapat kau sentuh
Dapat kau raba
Hanya
Dengan sebuah senyuman
Dengan cinta yang tulus
Dari relung hatimu
Dari perasaanmu
Dancintaku
Hanya untukmu sayangku
Tak kan bisa
Terungkap dengan sebuah kata
Cintaku
Tak akan bisa
Di bayar dengan apa- apa
Tapi cintaku
Dapat kau miliki
Dapat kau sentuh
Dapat kau raba
Hanya
Dengan sebuah senyuman
Dengan cinta yang tulus
Dari relung hatimu
Dari perasaanmu
Dancintaku
Hanya untukmu sayangku
Rabu, 24 Juli 2013
Pendaki
Kau tapakkan kaki
Di bumi lestari
Kau mendaki tanpa henti
Sebelum tampak matahari
Kau terus menanjaki
Bukit- bukit terlewati
Gunung kau arungi
Dengan pasti
Dan janji yang suci
Untuk ibu pertiwi
Alam kau lestari
Oh pendaki
Kau beri cinta
Dengan menjaganya
Alalm semesta
Tertanam nama
Kaulah pendaki
Di bumi lestari
Kau mendaki tanpa henti
Sebelum tampak matahari
Kau terus menanjaki
Bukit- bukit terlewati
Gunung kau arungi
Dengan pasti
Dan janji yang suci
Untuk ibu pertiwi
Alam kau lestari
Oh pendaki
Kau beri cinta
Dengan menjaganya
Alalm semesta
Tertanam nama
Kaulah pendaki
Sudah Cukup
Hatiku..
Jiwaku..
Sudah tertutup
Sudah tak mampu
Untuk menatap
Sudah tertutup
Mataku
Tak ingin melihat lagi
Ragaku
Seakan mati
Tak ada lagi
Harapan itu
Seakan mati
Tak ingin kembali
Sudah cukup
Kesengsaraan bangsa
Cepat tutup
Untuk indonesia
Jiwaku..
Sudah tertutup
Sudah tak mampu
Untuk menatap
Sudah tertutup
Mataku
Tak ingin melihat lagi
Ragaku
Seakan mati
Tak ada lagi
Harapan itu
Seakan mati
Tak ingin kembali
Sudah cukup
Kesengsaraan bangsa
Cepat tutup
Untuk indonesia
Bencana
Ribuan jeritan
Ribuan tangisan
Memohon ampunan
Memohon perlindungan
Saat si jago merah datang
Saat tingginya gelombang
Saat datang mengguncang
Memporak - porandakan tanpa disadari
Barulah kau sadar
Barulah kau ingin
Untuk bertaubat
Lautan besar
Tak dapat kau cegat
Hanya penyesalan
Hanya keinginan
Yang akan kau bayangkan
Untuk masa depan
Ribuan tangisan
Memohon ampunan
Memohon perlindungan
Saat si jago merah datang
Saat tingginya gelombang
Saat datang mengguncang
Memporak - porandakan tanpa disadari
Barulah kau sadar
Barulah kau ingin
Untuk bertaubat
Lautan besar
Tak dapat kau cegat
Hanya penyesalan
Hanya keinginan
Yang akan kau bayangkan
Untuk masa depan
Lagu Jiwa
Senandungkan
Angin sepoi- sepoi
Sembunyikan
Untaian hati
Senandung itu
Terus bergelora
Meninggalkan
Rasa suka cita
Menjaga hati
Yang sedang bangkit
Bangkit dari
Kesusahan dan sakit
Angin sepoi- sepoi
Sembunyikan
Untaian hati
Senandung itu
Terus bergelora
Meninggalkan
Rasa suka cita
Menjaga hati
Yang sedang bangkit
Bangkit dari
Kesusahan dan sakit
Patriot bangsa
Kobaran semangatmu
Riuh suara jantung mu
Bangkitkan harapan
Akan menang
Kau tak takut
Walau musuh di depan
Kau tak akan berlutut
Tapi kau akan buktikan
Segenap rasa kau buktikan
Bahwa kau tak akan kalah
Berjuang untuk bangsa
Kau patriot bangsa
Di tanah air tercinta
Riuh suara jantung mu
Bangkitkan harapan
Akan menang
Kau tak takut
Walau musuh di depan
Kau tak akan berlutut
Tapi kau akan buktikan
Segenap rasa kau buktikan
Bahwa kau tak akan kalah
Berjuang untuk bangsa
Kau patriot bangsa
Di tanah air tercinta
Rasa ini
Di tiap waktuku
Bayangan mu ada
Di tiap mimpiku
Disitu kau berada
Tak pernah..
Hilang
Tak pernah
Tak datang dan lekang
Seperti
Rasa ini
Yang sama sekali
Diriku mencintai
Cintai kamu
Dengan sungguh- sungguh
Menyayangimu
Walau tak pernah kau rengkuh
Bayangan mu ada
Di tiap mimpiku
Disitu kau berada
Tak pernah..
Hilang
Tak pernah
Tak datang dan lekang
Seperti
Rasa ini
Yang sama sekali
Diriku mencintai
Cintai kamu
Dengan sungguh- sungguh
Menyayangimu
Walau tak pernah kau rengkuh
Semangatku
Karena kau
Aku berani
Karena kau
Semangatku datang lagi
Aku kagum
Karna janjimu
Aku kagum
Karna kebuktianmu
Kau adalah
Sang penyemangat
Di kala ku lelah
Kau lah yang bangkitkan kobaran jiwaku
Aku berani
Karena kau
Semangatku datang lagi
Aku kagum
Karna janjimu
Aku kagum
Karna kebuktianmu
Kau adalah
Sang penyemangat
Di kala ku lelah
Kau lah yang bangkitkan kobaran jiwaku
Dirimu
Kau..
Layak pujangga
Kau..
Layak sang surya
Indah..
Di depan mata
Kau..
Seperti lautan
Kau..
Seperti hutan
Penyedia
Segala kenikmatan
Hapuskan..
Hausku
Hapuskan..
Dahagaku
Dirimu..
Layaknya sang surya
Dirimu..
Layaknya pujangga cinta
Layak pujangga
Kau..
Layak sang surya
Indah..
Di depan mata
Kau..
Seperti lautan
Kau..
Seperti hutan
Penyedia
Segala kenikmatan
Hapuskan..
Hausku
Hapuskan..
Dahagaku
Dirimu..
Layaknya sang surya
Dirimu..
Layaknya pujangga cinta
Hal Terindah bagiku
Nyanyian burung
Rinduku Tersenandung
Tetesan ebun
Bawaku melamun
Lewati hari- hari
Tidak sendiri
Karna kini
Kau menemani
Indahnya hari
Karna senyummu
Indahnya mentari
Karna tawamu
Senyum dan tawamu
Adalah hal yang terindah bagiku
Bahkan di kala sedihku
Kaulah harapanku
Rinduku Tersenandung
Tetesan ebun
Bawaku melamun
Lewati hari- hari
Tidak sendiri
Karna kini
Kau menemani
Indahnya hari
Karna senyummu
Indahnya mentari
Karna tawamu
Senyum dan tawamu
Adalah hal yang terindah bagiku
Bahkan di kala sedihku
Kaulah harapanku
Irisan Hati
Aku hanya mencinta
Tak pernah dihargai
Aku hanya merasa tanggapi
Tak pernah kau beri
Cinta ini
Tak kau ingini
Rasa ini
Tak kau tanggapi
Aku hanya takut
Sendiri di antara kabut
Kau biarkan
Kau terlantarkan
Tak pernah kau mengerti
Irisan hati
Tak pernah kau sadari
Tangisan ini
Tak pernah dihargai
Aku hanya merasa tanggapi
Tak pernah kau beri
Cinta ini
Tak kau ingini
Rasa ini
Tak kau tanggapi
Aku hanya takut
Sendiri di antara kabut
Kau biarkan
Kau terlantarkan
Tak pernah kau mengerti
Irisan hati
Tak pernah kau sadari
Tangisan ini
Indonesiaku
Hamparan biru
Kaya akan
Bahari
Bentangan hijau
Penuh akan
Hayati
Indonesiaku
Tumpah darahku
Tempatku
Bersenandung rindu
Alammu
Selalu jaya
Bumiku
Indonesia
Kaya akan
Bahari
Bentangan hijau
Penuh akan
Hayati
Indonesiaku
Tumpah darahku
Tempatku
Bersenandung rindu
Alammu
Selalu jaya
Bumiku
Indonesia
Harapan Baru
Lelah menanti
Tabir terbuka
Namun tak jua
Nampak di hati
Duri yang lalu
Telah ku lupakan
Kini diganti
Dengan bunga bersemi
Mentari pagi
Suara burung
Angin sepoi
Harapan baru datang
Tabir terbuka
Namun tak jua
Nampak di hati
Duri yang lalu
Telah ku lupakan
Kini diganti
Dengan bunga bersemi
Mentari pagi
Suara burung
Angin sepoi
Harapan baru datang
Menunggumu
Pagi telah berlalu
Siang juga berlalu
Sore berlalu
Dan malam juga telah berlalu
Detik telah terlewat
Menit telah berlalu
Jam juga berlalu
Kuhitung dengan menunggumu
Semua tak henti
Kuhitung dengan sabar
Berharap kau disini
Dan beriku kabar
Walau letih kurasa
Tapi harus kubisa
Tabah dan berdoa
Menunggu cahaya
Siang juga berlalu
Sore berlalu
Dan malam juga telah berlalu
Detik telah terlewat
Menit telah berlalu
Jam juga berlalu
Kuhitung dengan menunggumu
Semua tak henti
Kuhitung dengan sabar
Berharap kau disini
Dan beriku kabar
Walau letih kurasa
Tapi harus kubisa
Tabah dan berdoa
Menunggu cahaya
Kucing ku
Kala hari ku
Tak bisa bahagia
Kau lah
Penghiburku
Kala jiwaku
Sepi..
Tiada teman
Kaulah harapan
Sembuhkan
Luka dihati
Sembuhkan
Sakit di jiwa
Perantara
Obat dari tuhan
Walau kau
Tak bisa sempurna
Suaramu indah
Temani jiwa
Sang perindu
Surga
Tak bisa bahagia
Kau lah
Penghiburku
Kala jiwaku
Sepi..
Tiada teman
Kaulah harapan
Sembuhkan
Luka dihati
Sembuhkan
Sakit di jiwa
Perantara
Obat dari tuhan
Walau kau
Tak bisa sempurna
Suaramu indah
Temani jiwa
Sang perindu
Surga
Simponi Rindu
Surat teriring
Pesan terkirim
Tak jua dapat
Menyampaikan rasa
Alunan lagu
Tarian hati
Bawa cintaku
Diseberang bumi
Sampaikan rindu
Rasaku senang
Dirimu jauh
Slalu ku kenang
Rindu
Seperti ku merindu
Alunan musik
Di padang cinta
Seperti klise
Di hati
Ku sambutkan
Untuk diri
Pesan terkirim
Tak jua dapat
Menyampaikan rasa
Alunan lagu
Tarian hati
Bawa cintaku
Diseberang bumi
Sampaikan rindu
Rasaku senang
Dirimu jauh
Slalu ku kenang
Rindu
Seperti ku merindu
Alunan musik
Di padang cinta
Seperti klise
Di hati
Ku sambutkan
Untuk diri
Perwira
Di medan laga
Kau arungi
Dengan membawa
Nama bumi
Beban kau sandang
Tetap kau bawa
Tak jadi beban
Walaupun berat
Cintamu suci
Abadi di hati
Walau ragamu
Dan nyawamu
Jadi taruhan
Semangat juangmu
Tak pernah hilang
Terbawa waktu
Kau tetap berjuang
Perwiraku
Teruslah berjuang
Doaku..
Untukmu seorang
Kau arungi
Dengan membawa
Nama bumi
Beban kau sandang
Tetap kau bawa
Tak jadi beban
Walaupun berat
Cintamu suci
Abadi di hati
Walau ragamu
Dan nyawamu
Jadi taruhan
Semangat juangmu
Tak pernah hilang
Terbawa waktu
Kau tetap berjuang
Perwiraku
Teruslah berjuang
Doaku..
Untukmu seorang
Bintang Jatuh
Malam ini
Kau lewat lagi
Dengan cahaya
Kilat dan cepat
Malam kemarin
Kau juga temani
Aku dan dia
Yang lagi bahagia
Semoga kau kabulkan
Cinta kami yang suci
Permohonan hati
Untuk bersama
Walaupun tak
Pasti akan
Terus bersama
Haruslah yakin
Bintang jatuh
Kan kabulkan
Kau lewat lagi
Dengan cahaya
Kilat dan cepat
Malam kemarin
Kau juga temani
Aku dan dia
Yang lagi bahagia
Semoga kau kabulkan
Cinta kami yang suci
Permohonan hati
Untuk bersama
Walaupun tak
Pasti akan
Terus bersama
Haruslah yakin
Bintang jatuh
Kan kabulkan
Kunang - kunang
Kala langit kelam
Kau penghiasnya
Kala bulan redup
Kau penerangnya
Pohon yang gelap
Tiada teman
Kau hampiri
Dan kau temani
Dua hati yang
Di penuhi emosi
Kau satukan
Dengan keindahan
Cahayamu
Kelap- kelip
Cahayamu
Seperti bintang
Yang menghiasi malam
Kau lah si penghias hati
Kau penghiasnya
Kala bulan redup
Kau penerangnya
Pohon yang gelap
Tiada teman
Kau hampiri
Dan kau temani
Dua hati yang
Di penuhi emosi
Kau satukan
Dengan keindahan
Cahayamu
Kelap- kelip
Cahayamu
Seperti bintang
Yang menghiasi malam
Kau lah si penghias hati
Sudah Terlanjur
Awan kelabu melintasi
Malam indahku bersamamu
Walau tak pasti kau milikku
Kuberi tanpa peraguan
Atasi ini
Dengan cinta yang ada untuk mu
berharap dirimu
mencintai sepenuh hati
Tapi kini pupus tersemi
Langit gelap
Tak dapat kucegah
Hingga ku tercegat
Dihati yang retak
Jalan yang salah
Langkah yang kalut
Ku tak dapat henti
Sudah terlanjur
Malam indahku bersamamu
Walau tak pasti kau milikku
Kuberi tanpa peraguan
Atasi ini
Dengan cinta yang ada untuk mu
berharap dirimu
mencintai sepenuh hati
Tapi kini pupus tersemi
Langit gelap
Tak dapat kucegah
Hingga ku tercegat
Dihati yang retak
Jalan yang salah
Langkah yang kalut
Ku tak dapat henti
Sudah terlanjur
Terindah
Gelap malam menjalari
Untaian hati terkeping
Waktu dulubersatu
Kau temui ku
Jingga langit terkelam
Telusuri sunyi malam
Angin sepoi mengatakan
Kau tinggalkan
Walau kini kau telah pergi
Biar rasa kudalami
Walau tak tersambutkan
Tapi kau yang terindah
Terindah di hati
Terindah di jiwa
Terindah di kalbu
Terindah di mimpi
Untaian hati terkeping
Waktu dulubersatu
Kau temui ku
Jingga langit terkelam
Telusuri sunyi malam
Angin sepoi mengatakan
Kau tinggalkan
Walau kini kau telah pergi
Biar rasa kudalami
Walau tak tersambutkan
Tapi kau yang terindah
Terindah di hati
Terindah di jiwa
Terindah di kalbu
Terindah di mimpi
Selasa, 23 Juli 2013
Kenangan Mu
Kenangan itu sudah ku hapus
Semua tentangmu
Semua kenanganmu
Bukan maksudku
Bukan inginku
Hanya mencoba
Menjauh dari dirimu
Untuk kebahagiaanmu
Juga kebahagiaanku
Semua tentangmu
Semua kenanganmu
Bukan maksudku
Bukan inginku
Hanya mencoba
Menjauh dari dirimu
Untuk kebahagiaanmu
Juga kebahagiaanku
Langganan:
Postingan (Atom)