Jumat, 25 Oktober 2013

Khayal ku

Berat..
Jawaban hati yang larut
Menunggu hati yang kalut
Bayang tak temu
Bisikan kata jemu
Luapan rasa semu

Buang..
Semua khayalku
Buang
Semua rasaku

Tepat
Saat ku tersekat
Tepat..
Saat ku tercegat

Langkahku
Hanya satu
Langkahku
Bukan padamu

Kamis, 24 Oktober 2013

Ingin Bebas

Biarkan aku bebas
Ku ingin terbang
Biarkan aku pergi
Ku ingin lepas

Jalani tandu
Lewati batu- batu
Cuplikan wajah baru
Kau inginkan ku

Tapi pintu ku
Tlah berlalu untuk mu
Tlah hapuskan ceritamu
Waktu bersamaku

Lepaskanlah
Ikan yang kau tangkap
Jangan kau buat lelah
Jangan kau perangkap

Kamis, 03 Oktober 2013

Harapan Sayang

Buatmu cinta
Yang tak hilang masa
Yang terbawa hingga
Akal ku terlena

Buatmu sayang
Jangan di buang
Walau tak terbang
Kau tetap datang

Buatmu kasih
Ingin ku semai
Di padang putih
Jalan yang permai

Buatmu sayang
Jangan di buang
Walau tak bayang
Kau tetap datang

Senin, 19 Agustus 2013

Wajah Muhammad

Lewat kelimbak- kelimbak cahaya
Sering ku lihat seberkas wajah tak jelas
Menerangi mata
Umat diseluruh dunia

Sering ku bertanya
Bagaimanakah wajahMu
Wahai kekasih- Nya
Rindu hati ingin melihatMu
Walau hanya sebentar saja

Wajahmu Nabi menenangkan hati
Lewati durjana duka
Yang tlah kau obati
KasihMu dengan syafaat penolong umat

Dewa Durjana

Kau terang dihati
Ku buat purnama yang abadi
Tertancap di hati
Para semayang dewi

Wajah gagah perkasa
Tiada  wibawa arungi cinta
Tenggelamkan hati ku
Di kolam cintamu

Kuda yang kau pacu
Membawa ku terbang bersamamu
Melupakan selain  dirimu

Wahai dewa durjana
Cukup cintaku tersesat
Cukup arahku terkaku
Tancapkan cintamu di hati lain
Ku tak sanggup menanggung berat

What do you want?

If the sun still shine
If the moon still beautiful
I think you always see them
I think you always make them
Live in your heart

But now in my old day
The sun and the moon
Not shine and beautiful
You don't see them again
You change to clouds and star

What are you mean?
What do you want?
Tell to the earth
And tell to me who are you?

Bayang Kelam

Malam dingin membeku
Hati terjauh tenggelam
Cinta lama pun terkenang
Dimana kau dang kumbang kelam?

Lama merenung bulan sabung
Bayang tak kunjung
Hilang entah menjauh
Tinggal diri di lamparan sauh

Wahai kelam mengelam
Dan malam yang diam
Pinta ingin tersambut
Tapi harap dikabut

Pinta ingin sukaria
Tapi nyatanya duka
Batang bayang tak kunjung datang
Bayang pun kian menghilang
Disemburat kabut yang kelam

Kembang Layu

Dalam sendiri merenung
Bingung tak berujung
Gelisah tak terbendung
Apa nak di rundung

Wahai pujangga impian
Biarkan telinga mendengarmu
Izinkan bunga
Mendekap ragamu

Tak terbiarkan
Asa terkukuh
Datangkan sinaran hasrat tubuh
Biarkan melanglang jua tak terbias
Esok lengkapi jiwa terdiam yang lama bungkam

Entah kapan bunganya berkembang
Kumbang terbang melengkapi
Kesendirian kembang
Bungan tersadar waktu berubah

Kini kembang kuncup melayu
Kumbang jasad tampak tak mau
Hilang di taman baru merengkuh
Cinta kembang baru pelita
Kini tinggal kembang yang layu

Cahaya Mu

Ketika cahayamu datang
Kumasih bisa tersenyum
Saat cahayamu redup
Ku pun ikut  meredup

Terangmu hidupku
Gelapmu matiku
Tak tau raba dan peka
Luapkan segenap rasa

Pelita harapan asa
Jiwa mu lautan cinta
Jangan pernah meredup sayang
Ingatlah aku untuk mu

perasaan2

Perasaan tak pernah tahu
Bagaimana berbohong ataupun berpura-pura
Perasaan begitu polos
Berkata sesuai fakta

Dan keinginan hati begitu
Halusnya dia jika tergores
Pasti akan hancur lebur
Bersama kepedihan dan air mata

Begitulah perasaan
Dan perasaan ku  begitu mendalam
Mendalamnya cintaku
Tenggelam hanya menunggumu

Perpisahan2

Bulan bersahut bercahaya tak surut
Awan berjalan mengejar bolong-bolong kecil
Langit tak suram
Wahai kawan langkah kaki kita pun
Seakan berlari mengejar ketertinggalan
Yang baru akan dimulai esok pagi yang akan datang

Kini kita susun lembaran- lembaran yang
Sudah kita ancang mulai dengan
Senyum mengukir di jejak yang kita tinggalkan
Saat tibanya nanti ke tujuan yang akan datang
Simpulan senyum kan tersungging
Slalu di pipi kita yang makin lama berkerut

Kawan..
Pisah ini awal dari pertemuan yang akan datang
Jalan kesuksesan menunggu kita segera mengejarnya
Menjadikan cerita kenangan lalu
Yang akan kita kenang sampai akhir waktu

Saatnya kita saling merangkul ucapkan pisah hai kawanku
Sambil hayati rasa yang lalu
Yakinlah kita akan meraih bulan
Yang terang diwaktu yang akan datang


Perpisahan

Sahabat,awal akan bertemu akhir
Muda pun akan menjadi tua
Yakin sahabat kenangan yang dilaluipun
Begitu penuh cerita

Canda,tawa,sedih,duka
Senang,bahagia,tangis,
Sudah terlewati bersama
Rasa marah luluh menjadi iba
Rasa benci berganti jadi suka
Rasa sayang kini tumbuh jadi cinta

Sahabat kini tiba waktunya
Untuk meraih mimpi yang kita tunda
Bangkit dan raihlah bintangmu
Kita melangkah dengan pasti bersama

 Sahabat tantang matahari
Jangan pernah berbalik arah
Yakin sahabat kau mampu
Taklukkan cahayanya
 
If you can dream it
You can get it my bestfriend
If you want it
You must get it my bestfriend

Saat terakhir kita sahabat
Ucapkan pisah dan rangkullah aku
Melangkahlah sejauh mungkin
Kau tk akan kulupakan

Hingga tiba saatnya
Senyum kini menyertai kita
Dengan membawa bintang yang telah kita dapat
Menenangkan kita selamanya

Jumat, 26 Juli 2013

Harapan dan Asa

Mungkin mentari tak secerah dahuli
Mungkin awan tak mampu tutupi
Mungkin laut tak berasa
Mungkin bulan tak terang

Apalah dayaku
Apalah mampuku
Melawan takdir
Tak sanggup

Menambah luka layuku
Merongrong bathin terluka
Merintih cambuk asmara
Duka dan lara berjaya

Lau kian berada
Pantang jua beratas
Rimbunan cahayanya
Beri sedikit asa jiwa

Cinta 3

Cinta itu indah
Rasa hati bahagia
Penuh pelangi
Dengan warna- warni

Rasa cinta bisa untuk
Banyak orang
Rasa cintabisa datang
Kapan saja

Tapi cinta tak bisa di paksa
Cinta itu rumit
Jika kau tak ungkapkan
Membuatmu merasa takut di tolak

Tapi jangan takut untuk mengungkapkannya
Karena jika tidak kau tak akan pernah tahu
Bagaimana perasaannya padamu
Dengan mengungkapkan kau akan tahu rasa cinta itu
Tak perlu di sembunyikan
Berjuanglah para pecinta

Tangis Bertandu

Perih
Hatiku layak neraka
Bertabur serpihan
Batu larva
Mataku bercucuran darah dan nanah

Tak sanggup membendung asa
Laparkan cerita nirwana
Cukup dengan satu kuasa
Mungkin nyawaku entah merana

Telan kepahitan empedu
Curahkan seluruh balutan resah
Tapi jalanku meluruh
Tak sanggup jalani kaca bertandu

Pandangan Malam

Lewat tangisan siang
Ku lihat bertebaran
Pencerah hijau
Menari terkena siraman ilahi

Titik air kecil kini
Digantikan semburat cahaya
Menjadi biasan- biasan
Membentuk pelangi

Sekilas kemudian pelangi
Bercampur dengan cahaya
Jingga dari sudut mata
Indah seperti cahaya lampu

Semakin lama semburat itu
Hilang dan menjadi temaram
Dan muncullah bulan
Seperti wajah bidadari
Cahayanya menerangi malam
Yang makin temaram

Bersinarlah Sahabat

Sahabat..
Jika mata tak bisa menatap lagi
Jika mulut tak bisa berkata lagi
Bila jantungmu tak berdetak

Mungkin kau akan menutupmata selamanya
Mungkin ku pun akan menangisimu
Kata- kata itu tak sempat terucapkan
Karena mimpi itu belum sempat tergapai

Sahabat, sebelum waktu itu tiba
Senyumlah dan gapai mimpi itu
Bangkit dan raih bintang mu
Ku akan iringimu bersama melangkah pasti

Sahabat,tantanglah matahari
Jangan pernah berbalik arah
Yakin sahabat kau mampu
Taklukkan cahayanya

If you dream it
You can get it my bestfriend
If you want it
You must get it
Make it true
Make it fact

Saat terakhir kita sahabat
Ucapkan pisah dan lambaikan tanganmu
Langkahkan kakimu sejauh mungkin
Kau takkan kulupakan
Bersinarlah sahabat

Sayang

Sayang kau tau dirimu
Jiwa pelita
Sayang kaulah
Juri hidupku

Bualan kata cinta
Tidak pernah mengusikku
Lamunanku selalu
Berisi gambaranmu

Sketsa wajah
Ilhami pelita
Kaulah derita
Derita terindah untuk diriku

Ku jaga cinta
Ku jaga hati
Hanya untukmu
Hanya untuk aku dan kamu

Tak Mengenalimu

Jalan terang gemilang
Laut bukan ku pandang lagi
Siapa dirimu nirwana
Tampak tidak berhawa

Diam layak tak berjiwa
Lantas hidup bagai batu
Dangau terlalu
Lewati bulan

Menjatuhkan cahaya
Jua tak pahami gerakmu
Hilang sudah dari gerlipanmataku
Ku tetap tak mengenalimu

Mas

Mas, kaulah semangatku
Yang membuatku
Bertahan sampai saat ini
Mas,kaulah tujuan hidupku
Yang akan menjadi pelabuhan terakhirku

Mas,kaulah impianku
Yang slalu kuimpikan dan
Ku dambakan dalam hidupku
Mas, kaulah pujaanku
Yang slalu ku impikan dalam tidurku

Mas, kaulah pangeranku
Yang memberikan seluruh kasih
Dan sayangmu untuk ku seorang
Yaitu kekasihmu

Mas,kau lah suamiku
Yang temaniku di dunia dan ku berharap
Ku di dekatku disaat terakhirku bersamamu
Mewarnai dunia

My Husband

You are the best man
From God
You are the right choice
In my liffe

You are the sun
In the day
You are the moon
In the night

Always give me the best
Always make me happy
Always make me great in your life
Accompany me to paradise

Hold me forever
Make me hot in the cold day
You close it if i don't
Perfect for you
You are best my husband
I love u

Jujurlah sayang

Jika bulan tak seterang dulu
Jika bintang meredup
Mestinya kau akui sayang
Mestinya kau nyatakan sayang

Jika laut tak sebiru dulu
Jika awan tak seputih salju
Katakan padaku sayang
putuskan aku sayang

Untuk apa kujalani
Jika aku hanya membatu
Untuk apa ku jalani
Jika aku hanya mengharapmu

Rasanya perih sayang
Rasanya kelu sayang
Hatiku hancur sayang
Hatiku ini rapuh sayang

Maafkan aku sayang
Ku tak sanggup lagi
Ku ingin pergi sayang
Menjauhimu sayang

Bimbang ku

Sayang dengar hatiku
Diriku bimbang
Diriku resah
Diriku gelisah

Ada rasa yang lain kurasa
Ada cinta yang terbagi
Ada hati yang kuberi
Kepada dia yang baru hadir

Ku tak tahu bagaimana ini
Ku mencintaimu sayang
Tapi hatiku untuk dia
Kutak mengerti

Ku tak pahami
Ku tak tahu
Apa ini sayang?
Ku takut menyakitimu

Ku tak mau kau menangis
Kutak mau kau sedih
Ku tak mau kau hilang
Ku tak mau kau sakit

Sahabat Ips

Waktu dan rentangnya
Tak terasa telah silalui
Tiupan awan semakin kencang
Berlomba berlari menutupi lobang- lobang langit

Sahabat, geriak air semakin besar
Membentuk buih- buih bersinar
Kini saatnya tiba
Setelah lika likuitu kita lewati
Kini saatnya kita untuk pergi

Sahabat,bukan perpisahan abadi
Kita hanya mencari
Jati diri yang terpendam
Sudah saatnya kita tunjukkan

IPS, jalan yang kita pilih
Pada dan mulai mengukir cerita
IPS, mempertemukan kita
Dalam suka dan duka
Walau banyak problema
Kita tetap tegar tersenyum

Mereka memang tak pernah tahu
Rasa persahabatan kita teguh
Satu kalimat yang kita beri dan yakini
Sahabat,ips kita pasti akan menemukan sinarnya

Alam dalam Malam

Pekikan burung malam
Lolongan sang raja malam
Tangisan sang penunggu alam
Raungan sang perisai alam

Wahai mahligai cahaya
Sinari dengan sedikit cahyamu
Nyanyikan sedikit simponimu
Wahai kegelapan dang malam

Buahkan cinta
Menjadi tetesan embun
Hilang kan sedikit kehausan jiwa
Sang petualang rimba

Jadikan alammu
Sebagai surga
Biarkan dia memujimu
Dan penciptamu

Maafkan Aku

Buah kini telah membusuk
Daun kini telah berguguran
Pelangi kini telah menghilang
Cahaya bulan pun telah meredup

Kini kau tlah jauh
Meninggalkan sejuta cerita
Dengan membawa cinta
Kini kau tlah menutup mata disana
Dengan senyum yang masih tersisa

Maafkan aku sayang yang tak di sisimu
Maaf kan aku yang jauh darimu
Maafkan aku yang tak bisa bersama mu lagi
Karna tempat kita tlah berbeda

Mimpi indah lah disana sayang
Tersenyumlah walau tak dapat kulihat
Bahagialah walau tak bersamaku
Ku menyayangimu

Keteguhan Ku

Entah kata apa lagi
Yang akan ku ucap
Entah tentang apa lagi
Yang akan kuceritakan

Ku ingin katakan pada dunia
Ku ingin umumkan diakhirat
Aku masih menantimu
Aku masih menunggumu

Ku dengar bisikan kupu- kupu
Katanya dirimu bersatu
Ku dengar bisikan burung- burung
Katanya dirimu inginkanku

Ku lihat riak air
Tak tampak jawabannya
Ku lihat matahari
Masih menyimpan ragu

Beri aku jawaban
Ku tunggu sampai nafasku tersedak
Beri aku kata pasti
Ku tunggu sampai ku mati

Sayang..
Dengarlah jeritan hulu
Lihatlah aku
Cinta untukmu

Curahan Hatiku

Aku takut
Cintaku semakin membesar
Aku takut
Cintaku tak terbendung lagi

Ingin ku curahkan semua
Sejak saat kita bertemu untuk sekian kalinya
Tapi mulutku terbungkam
Mulutku tertutup rapat

Entah apa lagi
Yang kan kubuktikan padamu
Hati ini menangis di saat kau jauh
Hati ini tersenyum di saat kau di dekatku

Jiwa ini tak kan kukuh
Jiwa ini tak kan tegas
Jika kau menjauh
Jika kau terlalu sukar

Curahan hati ini
Biarlah ku tulis di atas kertas
Curahan ingin ini
Biarlah kutulis untukmu dihatiku

Gadis yang Bingung

Siapa yang tak kelu
Mendengar kumbang berbisik geram
Siapa yang tak takut
Melihat kumbang membawa jerat

Gadis itu
Tetap terpaku
Gadis itu
Ingin tenang sebentar

Mengingat kumbang
Yang mematahkan harapan
Mengingat kumbang
Yang slalu menjauh

Oh gadis yang kesepian
Tidur lah kau di pelupuk mata
Diam lah kau di airnya
Tenang dan tenggelam di telan masa

Only you

Always think
Always dream
But it's only you
But it's only you

your eyes
your lip
your heart
And your faith

Make me fly with you
To all place in my dream
You bring me to sky
You make a chance

I will always love you
I will always faithful for you
I will always your umbrella
I will always in your dream forever

Iming- iming

Kau pengusik hati
Lagakan candu
Kau penemu seluk
Kau biarkan suara itu menjalari

Semakin mengakar
Kata- kata mu berkobar
Kau biar terkibar
Laraku tak kau padamkan, terbakar

Bisikan mu indah
Seperti mimpi
Tebarkan janji
Nyata atau tidakkah?

Waktu berlalu
Biarkan berjalan
Hilang mimpiku
Ku tlah di ujung jalan

Ku kini sadari
Dirimu hanya bayangan
Semu dan palsu diri
Kau layangkan seindah pandangan

Iming- iming
Kan terus kau berikan
Kepada wanita
Si pengharap cinta khayalan

Gadis Perindu

Pulauan hujan
Dari kelopak bungaku
Tak sanggup untuk menahan
Sembilu hati teriris

Peluh merambah
Membasahi hati
Tapi tetap panas
Tak terbias air itu

Kala menghempas
Sempit nadiku
Oksigenku kandas
Hilang ceriaku

Kau dimana?
Sembilu ini tak tertahankan
Ku semakin rindu
Dengan dengung suaramu

Kau tlah jauh
Tembus alam rayaku
Menuju cahaya terang
Tingalkan semua harapku
Si gadis perindu

Kumerindumu

Kini hampa bagiku
Semua seperti tak berguna
Kurasakan mentari hilang
Kurasakan pelangi memudar

Ntah dimana dirimu kini
Ntah dimana jasadmu melati
Kau seperti mentari
Kau seperti pelangi

Ku tak dapat melihat
Senyummu lagi
Ku tak dapat melihat
Air matamu lagi

Kini kau tlah pergi
Meninggalkan bunga- bunga yang
Dulu kau tanam
Kini kau tlah tiada
Meninggalkan sejuta kenangan

Ku merindumu
Sampai jasadku menyusul mu
Ku merindumu
Dibalik air mataku untuk kehilangan mu

Ketakutanku

Ketakutanku
Akan tatapanmu
Kelemahanku
Akan bayangan dirimu

Kau pergi
Jalani hal baru
Baru bagimu
dan baru bagiku

Kau layangkan pandangan
Ke arah yang lalu
Kau pandang binarnya
Jalani fasi- fasi bulan

Kau tinggalkan aku
Kau tak acuhkanku
Itulah mimpi burukku
Untuk ketakutanku

Kamis, 25 Juli 2013

Kau Sedang Dimana

Kulihat awan
Tak secerah dahulu
Ku lihat bulan
Tak seterang berhulu

Kau tlah tinggal dihati
Kau tlah jadi peniti
Mengikatku dengan mu
Seperti dua sejoli

Aku bertahan disini
Menunggu kau sambil berlari
Lemparan duri dihati
Tak jadi penghalang diri

Dimana kau tumpuan hati
Masihkah kau dibumi
Layangkan surat diri
Kumasih menunggu disini

Kau Memang Untukku

Kala surya tlah hadir
Ku takut bayang mu hilang
Kala bulan berganti
Ku takut kau pergi

Bintang kini sinariku
Tapi tak bisa terang
Tak seperti hadirmu
Tak seperti senyummu

Matahari tebarkan cahaya
Tapi tak dapat hangatkan ku
Tak seperti tawamu
Ta seperti ragamu

Kau sangat berarti
Tak kan pernah terganti
Seperti melodi
Yang menghiasi hari- hari

Begitulah kurasa dirimu
Walaupun baru ku kenali
Tapi kuyakini
Insyaallah kau memang untuk ku

Setahun yang Lalu

Setahun yang lalu
Kita masih bersama
Setahun yang lalu
Kita bisa tertawa

Setahun yang lalu
Pelangi masih terlihat
Setahun yang lalu
Bahagia selalu dekat

Cinta..
Tahukah kamu
Setahun yang lalu dan sekarang
Ku masih menunggu

Kasih..
Tahukah kau
Rindu dan gelisah ini
Terlalu lama menunggu

Jangan ragukan aku
Cukup dengan puisi ini
Nyatakan padamu
Setahun yang lalu dan kini

Aku cinta kamu
Aku sayang kamu
Aku tak ingin jauh darimu
Aku slalu menunggu mu...

nb:someone in Danau toba 05 mei 2010

Tak Bisa Memilih

Di kala malam
Dimusim yang kelam
Cinta yang kelut
Dan si penuhi kabut

Diantara banyak pilihan
Dideretan cendikiawan
Kumasih termenung
Dan ku pun bingung

Tak mungkin semua ku rengkuh
Tak mungkin semua ku rekuh
Tak sanggup memilih
Diantara banyak buih

Kegalauan Hati

Ratapanku seakan nanar
Tak pernah tajam
Saat ini aku belajar
Untuk meredam

Jiwaku kosong
Tak berpenghuni
Hatiku hilang
Seperti dicuri

Apa sebenarnya inginku?
Apa sebenarnya masalahku?
Tak tau rasanya tiba- tiba sakit
Tak tau rasanya seperti tergigit

Mati rasa
Hilang jiwaku
Kosong mataku
Ku ingin ke angkasa

Tidak Merindu lagi

Hutan gugur mulai bersemi
Awan mendung diganti mentari
Langit malam diganti pagi
Kecambahpun mulai berdiri

Aku teringat kamu
Yang jauh disana
Aku dulu merindumu
Tetap berharap untuknya

Tapi sekarang
Aku takkan pernah merindumu
Karna kau hanya
Bayang- bayang semu

Dulu menutup mataku
Juga mengunci hatiku
Untuk yang lain
Untuk yang mengharapku

Tak Perlu Kata Cinta

Aku dan kamu
Dulu  memang cinta
Aku dan kamu
Dulu bersama

Seiring waktu
Mentari berlalu
Langit berganti
Kita pun sendiri

Saatnya kini
Kau datang lagi
Dengan wajah baru
Yang hampir tak kukenali

Kita kembali bersama
Walau tanpa kata cinta
Memang tak perlu lagi
Tak perlu kata cinta

Cukup sudah
Ku ingin berteman
Hanya teman
Teman terbaik untukku

Ikatan sahabat
Dunia akhirat
Kuharap selamanya
Hingga akhir hayat

Jika aku mati

Jika aku mati
Ku tak ingin lembayung runtuh
Jika aku mati
Ku tak ingin mentari rubuh

Jika aku mati
Ku tak ingin satu orang pun menangis
Jika aku mati
Ku tak ingin satu orang pun sedih

Jika aku pergi
Ku tak ingin mutiara itu jatuh
Jika aku pergi
Ku tak ingin kilauan permata itu redup

Jika aku pergi
Kuingin semuanya tersenyum
Jika aku pergi
Ku ingin semua orang ikhlas

Relakanlah aku
Pergi,pergi dengan tenang
Relakanlah aku
Agar ku bahagia

Senyuman kalian
Kan iringi langkahku
Dengan damai, kesisi Nya
Ku ingin tersenyumlah

Penantian

Aku lelah
Di dalam penantian
Penantianku
Yang tanpa tujuan

Seikhlas hatiku
Kini telah beku
Segenap ragaku
Kini telah kaku

Bergelora jiwaku
Kini telah pupus
Harapanku
Kian terhapus

Kau tak lagi kuharap
Kian kubuang
Tak lagi kuharap
Biarkan hilang

Ku Masih Ingat

Sahabat..
Ingatkah kau
Waktu kita jalan pertama
Dengan baju warna hitam

Kumasih ingat..
Kita duduk dijalan kenangan
Sahabat..
Kumasih mengingatnya

Waktu kita
Melihat kunang- kunang
Sambil memegang tanganmu
Dan merasakan detakan jantungmu

Kurasakan pukulan hebat
Di dalam jantungmu
Kumasih mengingatnya
Masihkah kau ingat itu?

Mawar Ungu

Dia masih menunggu
Tegar berdiri
Melawan rayuan
Untuk sang pujaan

Dia tetap bertahan
Dihati impian
Yakinkan
Pasti kan datang

Dia tak sama
Perawan impian
Setiap pujangga
Pencari cinta

Mawar ungu
Tak pernah mau
Dibeli dengan harapan dan angan
Tapi hanya cinta setulus hati


Aku Masih Sayang

Aku..
Mencoba tetap berdiri
Direruntuhan hatiku
Karna kepergianmu

Aku..
Tak sanggup untuk
Tak menyapamu
Tak hiraukanmu

Aku..
Terus menunggu
Terus berharap
Ku akan tahu

Hatiku tak pernah berubah
Hatiku tak pernah berpaling
Sampai kapanpun
Ku masih sayang

Tanah Air

Bentangan Hijau
Harta Warisan
Lautan Biru
Pusaka Naungan

Pertiwi Abadi
Sang saka berkibar
Tandakan surya
Kau tlah merdeka

Tanah air ku Indonesia
Sungguh indah
Warisan nenek moyang
Yang kan terus di jaga
Jayakan Indonesia

Dalam Mimpimu

Kubiarkan kau telelap
Disinggasanamu
Lalu kuciptakan syair
Simponi rindu

Agar kau tak sepi
Dalam mimpimu
Karna diriku
Hadir dengan simponi itu

Kau kulukiskan
Bagai raja hatiku
Dan ku gambarkan
Ratu untukmu yaitu aku

Belahan hati kita
Kurakit jadi satu
Menjadi paduan yang indah
Saat tlah bersatu

Tenanglah cintaku
Lelaplah dalam mimpimu
Esok saat kau terbangun
Salam cintaku slalu mengiringimu

Sujudku

Disetiap desahan
Resahan dan keluhan
Hati yang kurasa
Ingin ku curahkan

Pada Mu dan Esa
Pada Mu sang Pencipta
Tuhan semata
Pencipta bumi tercinta

Saatnya ku curahkan
Segala keinginan
Juga impian

Cinta yang Berharga

Lutan tenang harapan
Hijau tanah terbentang
Disirami anugerah
Ditaburi cahaya indah

Dinginkan hati
Sanubari kecilku
Layangkan pandangan
Lukiskan hatiku cinta

Bayangan kelap- kalip
Kunang- kunang cinta
Nantikan bintang
Jatuh di hatimu

Cinta berharga
Terlukis untuk satu wajah
Yaitu cinta yang terlalu
Yang hanya untuk mu

Lihatlah Aku

Lekukan wajahmu
Tak pernah luput
Dari dua buah
Mata cekungku

Tak mau aku
Meminta dan mengemis
Berharap belas kasih
Dari kalian

Orang yang tak pernah
Merasakan derita
Dera dan susah
Hidup di bumi tercinta

Pandanglah aku
Lihatlah aku
Tak adakah iba
Dari mu pujangga?

Rindu Jalan Kenangan

Ingatkah kau?
Jalan setapak
Berwarna merah manggis
Berpola segi enam?

Ingatkah kau
Jalan itu berliku- liku
Ke arah sungai kecil
Yang alirannya tenang?

Ya! pohon- pohon
Disekitarnya hijau
Tampak indah
Dengan pelita- pelita kecil

Kelap- kelip pelita itu
Menemani kita
Dalam pertemuan singkat
Tidur melihat bintang dan bulan

Teman..
Waktu itulah yang tak terlupa
Kita bahagia dengan ditemani
Cahaya kunang- kunang dan bintang jatuh

Kini jalan itu sesak
Dipenuhi bangunan- bangunan
Yang tak ada arti
Teman.. ku rindu jalan kenangan

Gantung

Penantian panjang
Yang aku lakukan
Sedikitpun tak membuatku
Pupus..

Menunggumu
sampai saat ini
Dan nantipun
Akan kulakukan

Menjaga cinta
Dan hati ini
Tak pernah pudar
Dlalu dan slalu ku lakukan

Walau kau
Tak pasti
Mengikat cinta ini
Yang tlah kau curi

Meski hati ini
Menunggu hati yang tak nyata
Biarlah..
Untuk cinta yang suci

Gantung..
Ya walaupun gantung
Kan tutupi nyata ini
Dengan senyuman di pipi

Setiaku

Seperti menunggu cahaya
Begitulah aku
Menunggumu
Tanpa kau tahu

Menatapi langit malam
Begitu juga aku
Menatap mu
Tanpa berkedip

Mendengar lagu kesenangan
Begitu juga aku
Jantungmu
Tanpa bergeming

Tahukah kau?
Kau begitu berarti
Takkan pernah terganti
Walau raga tlah mati nanti

Tahukah kau
Ku selalu setia
Menjaga cinta dan hati
Untuk kau yang tercinta

Ku tunggu kehadiranmu
Menyambut gayung cintaku
Dan kan kubawa kau
Berlabuh di hatiku

Impian ku

Mungkin nyawaku
Sudah di ujung
Mungkin nafasku
Tinggal di kerongkongan

Air mataku
Meluap tak tertahankan
Sedu sedan ku
Akhirnya tercurah habis

Bisikan sang surya
Mulai menghilang
Suara indahnya
Tak lagi terdengar

Rindu di sukmaku
Rasakan kalbuku
Wahai sang pelita
Hadirkanlah cinta

Dikau harapansahaya
Tentang mimpi membara
Bawakan cahaya
Untuk meredam angkara

Jembatan terukir
Tak lagi kupikir
Hanya satu harapan dan impian
Kau datang dengan simponi cinta
dan kerinduan

Shut up

Mulut- mulut
Ribut menyebut
Suara sang anak
Dalam memberi anggapan

Wahai yang di atas
Kaya akan harta
Diambil dari
Warga warga

Tidakkah kau takut
Akan dosa- dosa
Harta siapa
Kau tak kenal

Anak- anak yang tak punya orang tua
Orang- orang renta pun kau renggut
Ya! harta mereka
Seonggok daging yang bernyawa

Kau melebarkan senyummu
Suaramu kau agung- agung kan
Kau pengaruhi hukum
Kau permainkan instansi

Apa maumu?
Shut up!
Sebaiknya kau diam tak bergerak
Sebelum kami bergerak

Bidadari Durjana

Wajahmu kelam
Suram dan transparan
Tatapanmu
Beringas dan panas

Kau bidadari
Dari tanah api
Kau malaikat
Dari bumi terikat

Laksana busur
Matamu menajam
Tak lekang
Suara sang dayang

Piasanmu juang
Ragamu hilang
Waktu tak terbuang
Kau rasuki sang Hyang

Dengan luluhlantakan
Isi- isi dunia
Kau piaskan rasa
Untuk meleburnya

Bidadari durjana
Terkelam masa
Tak bisa bersuara
Hatinya membara

Pemuda Bejat

Untuk kau pemuda
Berwajah kelam
Dari masa lalunya
Si gadis manis

Tahukah kau?
Hatinya terluka
Hatinya tercabik
Karenamu

Sang pembawa durjana
Pembawa petaka
Penghancur dan nista
Tanpa rasa iba

Setelah kau telusuri
Seluruh ruas- ruanya
Kau tinggalkan dia
Tanpa kau tahu dosa yang ditanggungnya

Kau biarkan dia
Seperti tak pernah kenal
Kau berlalu tak menoleh
Dan hanya menoreh luka

Kau bejat,beringas
Dan bermuka dua
Wahai pemuda
Petaka kan kau terima

Kesepian

Di heningnya malam
Hanya suara jangkrik
Temani hati
Yang selalu sunyi

Dingin angin malam
Terasa begitu menusuk
Nyeri di kaki- kai
Kecil ku terasa

Sunyi tak bersuara
Hening tak ada geraknya
Seperti benda hilang
Dari peredarannya

Beginikah rasa
Kesepian hati seorang wanita
Cintanya begitu mendalam
Menunggu cinta suci

Harapannya pasti
Cintanya hanya satu
Suatu saat
Kan datang kebenarannya

Ibu

Halus suaramu
Lembutnya tangan mu
Putih hatimu
Indahnya wajahmu

Wajah yang tegar
Menghilangkan sukar
Membei cahaya
Pada sang saka

Walau tak sekuat
Kaum Adam
Dia berusaha
Tegar berdiri

Melawan angkara
Melawan air mata
Untuk melihat
Senyum sang pujangga

Suci hatimu
Putih kasihmu
Indah menggerai
Tampak untukku

Oh.. Ibu..
Layaknya penyembuh
Pemberi kekuatan
Untuk bertahan

Percaya Padaku

Ku membuatku
Merasakan hancur
Ku membuatku
Merasakan sakit

Kala kau tak percaya
Kala kau tak mengerti
Semua yang kulakukan
Semua yang kuberikan

Keringatku,seperti hujan
Tanganku seakan membeku
Tak dapat merasa
Kehangatan cinta seperti cintamu yang dulu

Apa artinya aku
Mencintai tapi dibenci
Apa artinya aku
menyayangi tapi kau acuhkan

Aku ingin kau beri cinta
Karna cintamu bak kehangatan
Yang dapat menghilangkan beku ku
Yang dapat menghilangkan hujanku
Tolong percaya padaku

Cinta

Cinta..
Diisyaratkan
Ibarat sungai
Yang mengaliri kemarau

Cinta..
Laksanakan
Embun..
Yang akan menyejukkan pagi

Cinta..
Seperti awan
Yang slalu datang
Menutupi teriknya panas matahari

Cinta,cinta,cinta
Tak akan habis
Walau raga tak dapat lagi
Menunjukkan cinta yang sebenarnya

Dan cintaku
Ingin seperti sungai
Ingin seperti awan
Ingin seperti embun

Membasahimu
Menyejukkanmu
Melindungimu
Untuk hati ku

Bulan di Atas Mata

Saat tudung- tudung langit
Menjalari belahan- belahan
Menyanyikan kidung- kidung
Sambil berlari- lari kecil

Surya tak tampak
Jingga kian merunduk
Malu menampak
Cahaya indahnya

 Sinar putih
Kian tampak
Dari tudung- tudung terkirai
Wajahnya bercahaya

Kini terlihat
Bulan diatas mata
Warnakan hiasan malam
Tunjukkan kedamaian

Menunggu

Menunggumu
Gelisah terasa
Seperti tak pasti
Tapi ku butuh kamu

Mencintaimu
Begitu indah
Walaupun aku
Harus menantimu
Hingga penghujung waktuku

Ku harapkan semoga
Disaat terakhir nafasku
dan disaat terakhir ku menatapmu
Kau tlah menjadi milikku seutuhnya

Cintaku2

Rindu..
Selalu teriring untuk mu
Cinta..
Selalu terucap untuk mu
Sayang..
Selalu ku beri untukmu

Apa lagi yang
Kau pinta?
Pasti kan
Kulakukan semampuku

Begitulah gambaran cintaku
untukmu
I luv u

Cinta dalam Pandangan Pertama

Cinta dalam Pandangan Pertama
Meimbuat hati bahagia dengan bunga- bunga cinta
Disaat mata saling memandang
Detak jantungku berpacu lebih kencang

Cinta dalam pandangan pertama
Membuat aku tergila-gila
Selalu teringat dia
Bayangannya datang di setiap detik waktuku

Cinta terkadang membuat hati nurani berbohong

Didepanmu aku terpaku,terdia
Andai kau tahu
Kadang aku berbohong pada hatiku

Aku cintaimu melebihi apa pun
Banyak yang lain ku hanya memilihmu
Walaupun terkadang hati tersakiti
Itu hilang disaat didekatmu dan memandangmu

Kekuatan cintaku
Akan bertahan sampai kapanpun
Hari demi hari kuhitung
Menunggu dirimu membalas cintaku

Batu Hitam

Sebuah batu hitam terpampang pongah
Menyongsong matahari panas
Namun..
Ia tetap tegar

Hujan deras melimpah ruah
Petir halilintar menggelegar
Namun tegar

Rumput- rumput yang dulu layu
Bunga- bunga yang dulu lesu
Di balik keberadaannya
Mereka tumbuh mekar

Namun di balik itu
Tanpa ia sadari
Lumut- lumut yang ia lindungi
Menjalar menggerogotinya

Bapakku..
Terima kasih bapakku
Atas perjuanganmu
Dihati kecilku kau lah idolaku

nb: Untuk pak harto
tgl:31 jan 2008
Alm. Soeharto

Ceita dari Surga

Pernahkan kau lihat surga?
Seperti cahaya yang indah
Tak pernah terlihat sebelumnya
Yang kau temui hanya dalam mimpi

Sungainya
Terbuat dari cairan susu
Buah- buahnya
Tumbuh merunduk

Sehingga
Mudah tercapai
Lalu kau penuhi
Tubuhmu dengan hasil- hasil surga

Kau dapati
Wewangian yang enak
Yang penuhi ruangan mu
Juga penuhi tubuhmu

Kenyamanan abadi
Tenang dalam damai
Penuh senyuman
dan wajahmu pun berseri- seri


Dekapan Hangat

Lihat mataku
Coba kau tatap
Lihat senyumku
Coba kau pandang

Detakan jantungku
Coba kau dengar
Perasaan ini
Coba kau hayati

Kau tahu
Apa yang aku rasakan
Ingin mendekapmu
Lebih mendalam

Dekapan hangat
Yang sangat mesra
Dan menunjukkan
Betapa ku mencinta

Ayah

Rumpunan doa
Ribuan udaha
Kau lakukan
Untuk mencari makan

Terik matahari
Yang membakar ari
Tak kau hiraukan lagi
Demi sesuap nasi

Harapanmu pasti
Untuk anak yang terkasihi
Berharap nanti
Akan terlewati

Saat ini kau bisa
Tersenyum puas
Melihat lengkungan manis
Di pipi wajahnya

Jenuh

Aku jenuh
Dengan semua cinta
Yang telah rapuh
Dengan dirinya

Aku lelah
Dengna semua tingkahmu
Yang tak pernah mencintaiku

Aku hanya memberi
Tak pernah kau hargai
Kau hanya ingini
Yang tak mungkin ku beri

Angan- angan mu tinggi
Takkan pernah kuberi
Cintaku yang tlah pergi
Untuk mu kini

Teman dan Sahabat

Teman..
Hanya berbagi
Saat- saat bahagia
Saat- saat terindah
Yang hanya sesaat

Teman tak bisa
Untuk mengerti
Rasa sakit dan sedih
Di dalam hati

Tapi sahabat..
Saat bahagiamu
Dia tersenyum untukmu
Saat sedihmu
Dia menangis untukmu

Merasakan sakit
Merasakan kesedihan
Dihati kecilmu
Dan di relung hatimu

Guruku

Kilauan mutiara
Segenggam emas
Sejuta bintang
Takkan bisa membalas

Akan perhatianmu
Akan didikanmu
Akan jasamu
Akan kasih sayangmu

Kau hanya memberi
Tak ingin di beri
Kau hanya membagi
Tak ingin dibagi

Karena mu
Kami mengecap ilmu
Kami mengecap kebebasan dari kebodohan
Kami mengecap kesuksesan

Guruku
Mungkin syair ini
Bisa membuat mu tersenyum
Guruku.. Terima kasih ku

Pahlawan

Terima kasih
Pahlawan
Kau lah pelita
Kau lah cahaya

Kau sang surya
Kau lah embun pagi
Kau hujan
Di saat kemarau

Kau pemberi kedamaian
Kau layak pujangga
Kau layak penyair
Yang tak pernah berharap imbalan

Terima kasih karena kau
Kami mengecap kemerdekaan
Kami mengecap kedamaian
Kami mengecap kebebasan

Trima kasihku untukmu selalu
Kau yang berada di surga sana

Tangisan Alam

Tangisan alam
Akan bangkit
Saat tak ada lagi
Tebaran hijau

Tangisan alam
Akan terdengar
Saat tak ada lagi
Embun pagi terlihat

Kicauan burung
Seperti tangisan- tangisan
Bukan nyanyian
Yang merdu lagi

Apa salah kita
Coba renungkan
Coba kau ingat
Sudahkah?

Sudahkah kau sadari
Kau tak pernah menjaga
Hanya memakai
Tidak menjaganya

Cintaku

Cintaku
Tak kan bisa
Terungkap dengan sebuah kata
Cintaku
Tak akan bisa
Di bayar dengan apa- apa

Tapi cintaku
Dapat kau miliki
Dapat kau sentuh
Dapat kau raba

Hanya
Dengan sebuah senyuman
Dengan cinta yang tulus
Dari relung hatimu
Dari perasaanmu
Dancintaku
Hanya untukmu sayangku

Rabu, 24 Juli 2013

Pendaki

Kau tapakkan kaki
Di bumi lestari
Kau mendaki tanpa henti
Sebelum tampak matahari
Kau terus menanjaki

Bukit- bukit terlewati
Gunung kau arungi
Dengan pasti
Dan janji yang suci
Untuk ibu pertiwi
Alam kau lestari

Oh pendaki
Kau beri cinta
Dengan menjaganya
Alalm semesta
Tertanam nama
Kaulah pendaki

Sudah Cukup

Hatiku..
Jiwaku..
Sudah tertutup
Sudah tak mampu
Untuk menatap
Sudah tertutup

Mataku
Tak ingin melihat lagi
Ragaku
Seakan mati

Tak ada lagi
Harapan itu
Seakan mati
Tak ingin kembali

Sudah cukup
Kesengsaraan bangsa
Cepat tutup
Untuk indonesia

Bencana

Ribuan jeritan
Ribuan tangisan
Memohon ampunan
Memohon perlindungan

Saat si jago merah datang
Saat tingginya gelombang
Saat datang mengguncang
Memporak - porandakan tanpa disadari

Barulah kau sadar
Barulah kau ingin
Untuk bertaubat
Lautan besar
Tak dapat kau cegat

Hanya penyesalan
Hanya keinginan
Yang akan kau bayangkan
Untuk masa depan

Lagu Jiwa

Senandungkan
Angin sepoi- sepoi
Sembunyikan
Untaian hati

Senandung itu
Terus bergelora
Meninggalkan
Rasa suka cita

Menjaga hati
Yang sedang bangkit
Bangkit dari
Kesusahan dan sakit

Patriot bangsa

Kobaran semangatmu
Riuh suara jantung mu
Bangkitkan harapan
Akan menang

Kau tak takut
Walau musuh di depan
Kau tak akan berlutut
Tapi kau akan buktikan

Segenap rasa kau buktikan
Bahwa kau tak akan kalah
Berjuang untuk bangsa
Kau patriot bangsa
Di tanah air tercinta

Rasa ini

Di tiap waktuku
Bayangan mu ada
Di tiap mimpiku
Disitu kau berada

Tak pernah..
Hilang
Tak pernah
Tak datang dan lekang

Seperti
Rasa ini
Yang sama sekali
Diriku mencintai

Cintai kamu
Dengan sungguh- sungguh
Menyayangimu
Walau tak pernah kau rengkuh

Semangatku

Karena kau
Aku berani
Karena kau
Semangatku datang lagi

Aku kagum
Karna janjimu
Aku kagum
Karna kebuktianmu

Kau adalah
Sang penyemangat
Di kala ku lelah
Kau lah yang bangkitkan  kobaran jiwaku

Dirimu

Kau..
Layak pujangga
Kau..
Layak sang surya
Indah..
Di depan mata

Kau..
Seperti lautan
Kau..
Seperti hutan
Penyedia
Segala kenikmatan

Hapuskan..
Hausku
Hapuskan..
Dahagaku

Dirimu..
Layaknya sang surya
Dirimu..
Layaknya pujangga cinta

Hal Terindah bagiku

Nyanyian burung
Rinduku Tersenandung
Tetesan ebun
Bawaku melamun

Lewati hari- hari
Tidak sendiri
Karna kini
Kau menemani

Indahnya hari
Karna senyummu
Indahnya mentari
Karna tawamu

Senyum dan tawamu
Adalah hal yang terindah bagiku
Bahkan di kala sedihku
Kaulah harapanku

Irisan Hati

Aku hanya mencinta
Tak pernah dihargai
Aku hanya merasa tanggapi
Tak pernah kau beri

Cinta ini
Tak kau ingini
Rasa ini
Tak kau tanggapi

Aku hanya takut
Sendiri di antara kabut
Kau biarkan
Kau terlantarkan

Tak pernah kau mengerti
Irisan hati
Tak pernah kau sadari
Tangisan ini

Indonesiaku

Hamparan biru
Kaya akan
Bahari
Bentangan hijau
Penuh akan
Hayati

Indonesiaku
Tumpah darahku
Tempatku
Bersenandung rindu

Alammu
Selalu jaya
Bumiku
Indonesia

Harapan Baru

Lelah menanti
Tabir terbuka
Namun tak jua
Nampak di hati

Duri yang lalu
Telah ku lupakan
Kini diganti
Dengan bunga bersemi

Mentari pagi
Suara burung
Angin sepoi
Harapan baru datang

Menunggumu

Pagi telah berlalu
Siang juga berlalu
Sore berlalu
Dan malam juga telah berlalu

Detik telah terlewat
Menit telah berlalu
Jam juga berlalu
Kuhitung dengan menunggumu

Semua tak henti
Kuhitung dengan sabar
Berharap kau disini
Dan beriku kabar

Walau letih kurasa
Tapi harus kubisa
Tabah dan berdoa
Menunggu cahaya

Kucing ku

Kala hari ku
Tak bisa bahagia
Kau lah
Penghiburku

Kala jiwaku
Sepi..
Tiada teman
Kaulah harapan

Sembuhkan
Luka dihati
Sembuhkan
Sakit di jiwa

Perantara
Obat dari tuhan
Walau kau
Tak bisa sempurna

Suaramu indah
Temani jiwa
Sang perindu
Surga

Simponi Rindu

Surat teriring
Pesan terkirim
Tak jua dapat
Menyampaikan rasa

Alunan lagu
Tarian hati
Bawa cintaku
Diseberang bumi

Sampaikan rindu
Rasaku senang
Dirimu jauh
Slalu ku kenang

Rindu
Seperti ku merindu
Alunan musik
Di padang cinta

Seperti klise
Di hati
Ku sambutkan
Untuk diri

Perwira

Di medan laga
Kau arungi
Dengan membawa
Nama bumi

Beban kau sandang
Tetap kau bawa
Tak jadi beban
Walaupun berat

Cintamu suci
Abadi di hati
Walau ragamu
Dan nyawamu
Jadi taruhan

Semangat juangmu
Tak pernah hilang
Terbawa waktu
Kau tetap berjuang

Perwiraku
Teruslah berjuang
Doaku..
Untukmu seorang

Bintang Jatuh

Malam ini
Kau lewat lagi
Dengan cahaya
Kilat dan cepat

Malam kemarin
Kau juga temani
Aku dan dia
Yang lagi bahagia

Semoga kau kabulkan
Cinta kami yang suci
Permohonan hati
Untuk bersama

Walaupun tak
Pasti akan
Terus bersama
Haruslah yakin
Bintang jatuh
Kan kabulkan

Kunang - kunang

Kala langit kelam
Kau penghiasnya
Kala bulan redup
Kau penerangnya

Pohon yang gelap
Tiada teman
Kau hampiri
Dan kau temani

Dua hati yang
Di penuhi emosi
Kau satukan
Dengan keindahan
Cahayamu

Kelap- kelip
Cahayamu
Seperti bintang
Yang menghiasi malam
Kau lah si penghias hati

Sudah Terlanjur

Awan kelabu melintasi
Malam indahku bersamamu
Walau tak pasti kau milikku
Kuberi tanpa peraguan

Atasi ini
Dengan cinta yang ada untuk mu
berharap dirimu
mencintai sepenuh hati

Tapi kini pupus tersemi
Langit gelap
Tak dapat kucegah
Hingga ku tercegat
Dihati yang retak

Jalan yang salah
Langkah yang kalut
Ku tak dapat henti
Sudah terlanjur

Terindah

Gelap malam menjalari
Untaian hati terkeping
Waktu dulubersatu
Kau temui ku

Jingga langit terkelam
Telusuri sunyi malam
Angin sepoi mengatakan
Kau tinggalkan

Walau kini kau telah pergi
Biar rasa kudalami
Walau tak tersambutkan
Tapi kau yang terindah

Terindah di hati
Terindah di jiwa
Terindah di kalbu
Terindah di mimpi

Selasa, 23 Juli 2013

Kenangan Mu

Kenangan itu sudah ku hapus
Semua tentangmu
Semua kenanganmu

Bukan maksudku
Bukan inginku
Hanya mencoba
Menjauh dari dirimu

Untuk kebahagiaanmu
Juga kebahagiaanku